2015, Peruri Produksi 9,3 Miliar Bilyet Uang Rupiah
Kamis, 7 April 2016 - 14:33 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sepanjang tahun lalu, mencatatkan produksi untuk uang kertas rupiah sebanyak 9,3 miliar bilyet, meningkat dibandingkan periode 2014 yang hanya mencapai 7,1 miliar bilyet.
Direktur Utama Peruri, Prasetio mengungkapkan, peningkatan produksi percetakan uang kertas ini merupakan capaian pertama sejak empat tahun terakhir, karena mampu mencetak uang rupiah tanpa carry over, atau masa produksi yang diteruskan di tahun berikutnya.
Bahkan, jumlah produksi uang kertas tahun lalu telah memenuhi target yang dipatok dalam rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang ditetapkan oleh perusahaan.
“Ini pencapaian yang bagus, karena jumlahnya yang sangat besar. Hampir dua kali lipat dari rata-rata pencapaian beberapa tahun sebelumnya,” ujar Presetio, saat ditemui di Hotel Le Meredien, Jakarta, Kamis 7 April 2016.
Meski percetakan uang kertas mengalami peningkatan yang cukup signifikan, Prasetio mengakui, produksi uang logam yang dicetak oleh instansinya sepanjang tahun lalu hanya mencapai 1,6 miliar keping, atau turun 17,69 persen dibandingkan tahun lalu yang mampu mencapai 1,93 miliar keping.
“Penurunan ini, karena pesanan Bank Indonesia yang menurun. Kalau dilihat dari kapasitas produksi mesin, kami mampu mencetak lebih dari itu,” katanya.
Baca Juga :
Sementara itu, untuk produksi pita cukai, Peruri berhasil mencetak sebanyak 180 juta lembar, atau naik 4,05 persen dibandingkan total produksi tahun sebelumnya yang hanya mencapai 173 juta lembar. Capaian ini pun memenuhi target dalam RKAP sebesar 117,56 persen.
Dia memaparkan, total produksi materai sepanjang tahun lalu, tercatat sebanyak 738 juta keping, atau meningkat 12,67 persen dibandingkan tahun 2014 yang hanya mencapai 655 juta keping. Capaian ini telah memenuhi target dalam RKAP sebesar 195,24 persen.
Sedangkan total produksi paspor dan buku, tercatat hanya mampu tumbuh sebanyak 4,68 juta buku, atau turun 20,16 persen dibandingkan total produksi pada 2014 lalu, yang mampu mencapai 5,86 juta buku. Capaian ini pun memenuhi target RKAP sebesar 120,63 persen. (asp)