Komisi X Desak Kemendikbud Lakukan Inventarisasi UNBK

Ujian Nasional 2016/ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Anggota Komisi X DPR RI Sultan Adil Hendra mengatakan bahwa Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) masih banyak sekali hal-hal yang harus dibenahi, terutama untuk di daerah-daerah.

"Banyak infrastruktur yang harus dibenahi, sebagai contoh saya melihat di Jambi ada beberapa kabupaten yang belum bisa menerapkan ini, untuk itu karena sarana  komputer belum ada yang kedua listriknya menjadi sesuatu yang saya lihat kurang koordinasi," ujarnya, Kamis 7 Maret 2016.

Ia menambahkan, justru karena itu walaupun dalam sekolah umum ada peningkatan dari pada tahun sebelumnya, ini sudah target dari Kementerian terkait. Dan 2018 ini semua sudah harus kelar.

"Kita membutuhkan betul bagaimana teknologi itu meningkat, sebagai outputnya kita mengharapkan integritas siswa itu tinggi, karena walau bagaimanapun salah satu indikator agar tidak terjadi contek-menyontek satu sama lain, bisa saling komunikasi kepentingan komunikasi soal," ujar Politisi Gerindra ini.

Ia mendesak Kemendikbud agar melakukan inventarisasi kepada seluruh sekolah untuk mendata kekurangan komputer, demikian juga terhadap daya listrik karena listrik yang sering padam ini membuat anak-anak di daerah stres.

"Ketika memakai komputer tiba-tiba mati listrik itu bisa 6 atau 7 jam, bisa 10 jam, kan ini tidak mungkin lagi kalau masuk sekolah ujian anggap jam 08.00 kalau ditambah 8 jam itu kan sudah selesai, udah sore hari. Justru karena itu perlu melakukan evaluasi terutama dalam menambah infrastruktur yang berhubungan dengan UNBK," katanya.

Ia melihat, walaupun sudah terlambat diterapkan dengan melakukan secara bertahap seperti ini.

"Tentu ini sesuatu yang kita apresiasi akan tetapi untuk tahun yang akan mendatang kita mengharapkan betul verifikasi mana sekolah yang betul-betul sudah siap, baik di infrastruktur komputernya listriknya," kata anggota dari Dapil Jambi ini.

Ia berharap, jangan ada ditengah-tengah ujian mati lampu, karena ia melihat bahwa UN berbasis komputer ini adalah kebutuhan.

"Ini tinggal teknisinya yang terus harus dibenahi, mana yang kurang ditambah sehingga dengan dengan demikian Apa keinginan kita untuk ini mengacu juga kepada kurikulum 2013 secara bertahap ini akan bisa meningkat terus," katanya.  (Web)