Enkripsi WhatsApp Bikin Cemas Penegak Hukum
- gmtennis.com
VIVA.co.id – Semua jenis layanan pada yang telah dilindungi enkripsi end to end menimbulkan kekhawatiran bagi Biro Penyelidik Federal pemerintah AS (FBI). Pengacara utama FBI mengatakan, dengan enkripsi penuh tersebut bisa menyembunyikan jejak komunikasi kejahatan atau komunikasi yang terkait dengan terorisme.
Penasehat Utama FBI, James Baker mengatakan keputusan aplikasi milik Facebook untuk mengaktifkan enkripsi itu bakal menghadirkan ‘problem signifikan’ karena penjahat dan teroris bisa 'mendapatkan gagasan'.
Dikutip dari USnews, Kamis, 7 April 2016, Baker menegaskan penggunaan enkripsi itu akan mengancam penyelidikan dan upaya penegakan hukum. Untuk itu, menurutnya, perlu segera ada perlawanan atas upaya perlindungan keamanan tersebut.
"Jika publik tidak melakukan sesuatu apapun, enkripsi sepertinya akan terus bergulir," kata Baker dalam sebuah forum International Association of Privacy Professionals.
Baker mengaku tak habis pikir dengan pemikiran para perusahaan yang terus ingin meningkatkan keamanan dengan enkripsi, sementara layanan itu di sisi lain bisa berpotensi disalahgunakan oleh para penjahat.
Polemik enkripsi ini belakangan juga menyita perhatian dari para anggota senat Amerika Serikat. Sebagian anggota senat dari Partai Republik dan Partai Demokrat telah mendorong pengajuan legislasi yang memaksa perusahaan untuk membantu penegak hukum mengakses data terenkripsi.
Meski mengkhawatirkan menguatnya enkripsi pada berbagai platform, namun Baker juga mengakui enkripsi yang kuat juga bisa menguntungkan pemerintah.
Salah satu manfaat itu bisa dirasakan saat terdapat kebocoran data yang masif pada badan independen pemerintah AS yang mengurusi layanan sipil, Office of Personnel Management (OPM). Diketahui saat data OPM terpapar, diperkirakan sekitar 21,5 karyawan pemerintah AS dan pengajuan pekerjaan terancam.
"Saya berharap data OPM telah terenkripsi. Tentunya ada banyak nilai besar (dari enkripsi tersebut)" ujar Baker.
Sebelumnya, WhatsApp telah mengumumkan secara resmi layanan pada platform mereka akan dilundungi oleh enkripsi end to end.
Dalam pengumumannya di blog perusahaan, pendiri WhatsApp, Jan Koum dan Brian Acton menuliskan layanan yang terenkripsi pada WhatsApp mengusung gagasan yang sederhana. Yaitu pengguna mengirimkan pesan, dan hanya orang tertentu yang bisa membaca pesan percakapan grup atau personal yang telah dikirimkan.
Kedua pendiri itu juga menegaskan, pengguna WhatsApp tak perlu repot melakukan instalasi agar bisa mendapatkan enkripsi. Sebab dikatakan, layanan keamanan komunikasi itu telah bisa berjalan secara default (standar). (ase)