Manisnya Bisnis 'Janda' di Bogor

Harpa Ranusono (25), penggagas kuliner Ketan Susu Jande di Bogor Jawa Barat.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA.co.id – Mendengar kata Jande tentunya anda akan mengidentikkannya dengan kata janda. Tapi kali ini lain, Jande merupakan kepanjangan dari Jajanan Ndeso atau nama usaha makanan tradisional ketan susu.

Harpa Ranusono (25), pengusaha muda ini ternyata berhasil membuat anak-anak muda di  Kota Bogor keranjingan makanan tradisional khas Jawa Timur. "Pemilihan kata Jande ini supaya gampang diingat saja, terkadang memang ada yang suka memelesetkannya dengan ketan susu janda," ujarnya.

Ketan susu ini merupakan penganan pertama di Bogor yang memiliki inovasi 30 aneka rasa. Konsumen dapat memilih topping yang disajikan sesuai dengan selera masing-masing.

Dari 30 aneka rasa yang disajikan ini tentunya ada menu olahan rasa ketan susu andalan yaitu, mangga, pisang, pisang keju, nutella, ovomaltine, srikaya, dan oreo. "Ada juga rasa susu stroberi, blueberry, duren dan aneka rasa lainnya," tambah Ranu.

Usaha kuliner yang dirintisnya ini, dimulai sejak 10 April 2015 lalu. Terinspirasi jajanan ketan susu di Kota Malang saat dirinya masih menempuh kuliah S1 di Universitas Brawijaya.

"Dengan melakukan inovasi terhadap rasa, kenapa tidak jajanan tradisional ini bisa bersaing dengan bisnis kuliner ala kebaratan yang saat ini sedang tren," ujarnya.

Hanya saja, Jande tetap memilih konsep kaki lima dengan tenda di Jalan Raya Padjajaran, Kota Bogor, dan buka setiap hari mulai pukul 17.00.WIB sampai dengan pukul 24.00.WIB. Tapi, tentunya tanpa mengurangi kenyamanan para konsumen saat menikmati Jande.

"Baru-baru ini, kami telah membuka lapak baru di Pasar Moderen BSD, Serpong, dengan konsep yang sama. Selain pengembangan usaha, saya ingin inovasi makanan tradisional ini bisa dinikmati dan semakin diminati masyarakat," katanya.

Untuk harga, cukup bervariasi mulai dari Rp8 ribu hingga Rp15 ribu tergantung varian rasa yang dipilih. Sejauh ini Jande olahan Ranu telah berhasil dijual sebanyak 300 porsi ketan susu per hari.

"Slogan kami lali rupane, eling rasane, artinya konsumen tidak perlu penampilan namun butuh rasa yang selalu diingat. Kalo untuk ketan susu dimana lagi kalo bukan di Jande. Bagaimana, masih belum tertarik," kata Ranu.