Jokowi: Sentimen Negatif Eksternal Masih Pengaruhi RI
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Sepanjang tahun 2015, roda perekonomian Indonesia memang dihantui oleh beberapa faktor ekonomi global. Kondisi itu memberikan pengaruh pada stabilitas ekonomi makro nasional.
Presiden RI Joko Widodo, mengakui bahwa sentimen negatif yang berasal dari faktor eksternal masih berpotensi menghampiri Indonesia pada tahun ini, seiring masih adanya ketidakpastian global.
"Kita tahu ke depan masih akan berhadapan dengan situasi global yang setiap detik, setiap menitnya bisa berubah sangat cepat," ujar Jokowi, sapaan Joko Widodo dalam keynote speech-nya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu 30 Maret 2016.
Jokowi mencontohkan, tahun lalu pemerintah fokus mengantisipasi adanya kekhawatiran perlambatan perekonomian Eropa, yang berpotensi memengaruhi ekonomi nasional. Namun, kenyataannya, sentimen negatif justru datang dari berbagai arah.
"Kami antisipasi krisis Yunani, tapi yang muncul justru devalusi yuan dan perlambatan ekonomi Tiongkok. Belum selesai, muncul ketakutan suku bunga The Fed. Situasi ini yang terus kita hadapi," kata Jokowi.
Menurut Presiden, bukan hal mudah untuk kembali menggeliatkan perekonomian nasional. Jalan terjal yang menghampiri, akan tetap berlanjut. Meski begitu, pemerintah tidak akan tinggal diam untuk menghadapi tantangan seperti ini.
"Paling penting, rakyat diberi tahu kondisi dan fakta riil yang kita hadapi. Tidak usah ditutup-tutupi. Faktor global akan tetap pengaruhi perekonomian kita," tutur Presiden.