Iradiator Gamma Milik Batan Habiskan Dana Rp96 Miliar
- Mitra Angelia/Viva.co.id
VIVA.co.id – Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan, pembangunan Iradiator Gamma di Puspiptek, Serpong menghabiskan dana sebesar Rp96 milyar. Pembangunan itu bekerja sama dengan Izotop Hongaria, yang telah berpengalaman dalam membangun Iradiator yang handal, aman dan efisien.
Sebagai informasi, Iradiator Gamma merupakan teknologi yang menggunakan radiasi gamma untuk mengawetkan bahan pangan dan berfungsi untuk steriliasi. Selain pangan, teknologi ini juga berguna untuk pengawetan dan steriliasi obat-obatan, bahan herbal, kosmetik dan alat kesehatan.
"Dana seluruhnya (Rp96 milyar) adalah dari APBN," ujar Djarot saat konferensi pers usai Grounbreaking Pembangunan Iradiator Gamma Sebaguna di Puspiptek, Serpong Selasa, 29 Maret 2016.
Pembangunan Iradiator Gamma tersebut merupakan realiasasi MoU kerja sama dengan pihak Izotop Hongaria yang telah diteken pada tanggal 25 September 2014 lalu di Wina, Austria. Djarot menyatakan, pembangunannya sendiri dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2017.
Sementara, terkait luas area yang digunakan, Djarot menyebut, Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi memberikan lahan sebesar 20 hektar untuk pembangunan Iradiator Gamma. "Kita gunakan tiga sampai empat hektar saja," ujarnya menambahkan.
Selanjutnya, iradiator akan diawasi oleh Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Batan yang ada di Pasar Jumat. Djarot menambahkan, iradiator kemudian dapat digunakan oleh para pengusaha kecil menengah dengan pemasangan tarif oleh Batan. "Fasilitas yang ada (di Puspiptek), iradiator gamma dan reaktor eksperimental."
(mus)