Rakyat Maluku Diminta Tak Rebutan Soal Lokasi Kilang
Kamis, 24 Maret 2016 - 21:16 WIB
Sumber :
- bpmigas.go.id
VIVA.co.id - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan bahwa terkait dengan lokasi pembangunan fasilitas kilang gas alam cair (LNG) di Blok Masela agar diserahkan sepenuhnya kepada Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
Pembangunan fasilitas kilang tersebut telah diputuskan onshore atau dibangun di darat oleh Presiden RI, Joko Widodo, namun untuk lokasi pulaunya masih sedang dalam rancangan Plan of Development (Pod).
"Jadi mengenai lokasi, tolong disampaikan kepada kawan-kawan di Maluku tidak usah berebut, tidak usah berebut ini di Pulau Selaru, Jamdena, Babar, atau Kepulauan Aru. Biarkan kontraktor yang menganalisis dan menghitung sendiri untuk menentukan lokasi terbaik itu di mana," kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, di kantornya, Kamis 24 Maret 2016.
Ia mengatakan bahwa perhitungan yang dipertimbangkan oleh KKKS adalah mulai dari ketersediaan lahan hingga lokasi untuk pelabuhan yang akan dilihat. Sebab pelabuhan, kata dia, akan berfungsi sebagai sarana distribusi logistik.
"Terus jangan lupa meskipun onshore, tetap ada kapal yang cukup besar. Pasti ada orang banyak. Dan orang ini pasti butuh suplai makan juga jadi akan perlu logistic base di darat yang akan suplai. Jadi pelabuhan sangat menentukan," kata dia.
Amien mengatakan jika diputuskan onshore oleh Jokowi, maka pengkajian ulang akan dilakukan secara lebih utama kepada di pulau mana akan dibangun kilang tersebut. Selain itu, yang penting adalah penghitungan pengkajian biaya yang dibutuhkan.
"Kita bukan ikut kontraktor. Jadi mekanismenya kontraktor akan hitung akan disampaikan ke SKK dan kita akan review dan teliti mana yang perlu dikoreksi kemudian kalau semua ok, SKK akan rekomendasikan agar disetujui menteri (ESDM)," tutur dia.