Taspen Perluas Jaringan Pencairan Pensiun
Selasa, 22 Maret 2016 - 19:00 WIB
Sumber :
- Rommy Binekasri / VIVA.co.id
VIVA.co.id - PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) semakin memperluas jaringan mitra bayar dengan menjalin banyak kerja sama dengan para perbankan untuk pencairan tunjangan para pensiunannya.
Namun, Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro memaparkan, dalam rangka memperluas jaringan mitra bayar tersebut, perseroan mengaku tidak sembarangan dalam menjalin dengan mitra bayar.
Pihaknya mengaku perlu selektif, sesuai dengan aturan yang berlaku, lantaran saat ini memiliki kriteria baru dalam menjalin kerja sama dengan mitra bayar.
"Untuk menjadi mitra bayar PT Taspen, sekarang syaratnya harus memiliki minimal mempunyai kantor cabang 15 yang tersebar di 15 provinsi," ujarnya di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa 22 Maret 2016.
Iqbal mengatakan, langkah selektif tersebut, perlu dilakukan. Sebab, ada tanggung jawab mutlak dari Taspen, gara-gara ada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara di dalamnya.
Baca Juga :
"Bahkan, dengan aturan itu, pihak mitra bayar juga membuat semacam surat pertanggungjawaban agar bisa diterima para pensiunan. Ini bentuk komitmen kami untuk lebih selektif," tuturnya.
Seperti diketahui, saat ini peserta Taspen berjumlah 6,8 juta yang terdiri dari peserta aktif sebesar 4,4 juta dan 2,4 juta peserta pensiunan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Kerja sama terbaru saat ini, pihaknya menjalin dengan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, untuk menjadi bank pilihan peserta dalam mencairkan dana pensiunannya.
Data pensiunan di Bank Woori sendiri tidak begitu besar. Tercatat, ada sekitar 29.030 pensiunan di tahun buku 2015 meningkat dari setahun sebelumnya yang hanya sekitar 26.547 pensiunan.
Kerja sama dengan Bank Woori ini untuk program Tunjangan Hari Tua (THT), THT Multiguna, dan pesiunan bulanannya. Sementara itu, dalam rangka terus melayani nasabah, Taspen terus membuka kantor cabang di daerah-daerah terpencil seperti di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
"Tapi yang penting di daerah terpencil itu ada pensiunan minimal 20 ribu orang. Baru kami bukan kantor cabang. Karena kalau dari Ende, mereka mau ke Kupang membutuhkan cost dan waktu yang banyak," ujarnya. (asp)