Negara Kaya Terancam Kekurangan Dana Pensiun US$78 Triliun
Selasa, 22 Maret 2016 - 09:01 WIB
Sumber :
- U-Report
VIVA.co.id - Citi dalam laporan terbarunya mengungkapkan, bahwa 20 negara terbesar di dunia menghadapi kekurangan dana pensiun senilai US$78 triliun.
Baca Juga :
Dilansir CNBC, Selasa, 22 Maret 2016, analis asuransi Citi mengatakan, sistem keamanan sosial, program pensiun nasional, pensiun swasta, dan rekening pensiunan perseorangan berpotensi tidak didanai atau kekurangan dana di seluruh dunia.
"Layanan pemerintah, keuntungan perusahaan, atau manfaat dari dana pensiun itu sendiri harus dikurangi untuk membuat setiap bagian dari sistem kerja. Hal ini menjadi tantangan terbesar untuk pengusaha, karyawan, dan para pembuat kebijakan di seluruh dunia," ujar analis itu.
Citi mengungkapkan, total nilai kewajiban pensiun pemerintah yang terancam tidak didanai atau kekurangan dana untuk 20 negara yang tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), organisasi negara-negara besar dan kaya, mencapai US$78 triliun.
Adapun, negara yang diteliti Citi meliputi Inggris, Prancis, dan Jerman, ditambah beberapa negara Eropa Barat dan Tengah, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, dan Australia.
Tak hanya pemerintah, Citi menuturkan, perusahaan swasta juga gagal untuk secara konsisten memenuhi kewajiban pensiun karyawan mereka, dengan sebagian besar perusahaan AS dan Inggris kekurangan dana pensiun.
Negara-negara dengan sistem pensiun publik besar di Eropa tampaknya memiliki masalah terbesar.
Citi mencatat bahwa Jerman, Prancis, Italia, Inggirs, Portugal, dan Spanyol telah memperkirakan kewajiban pensiun sektor publik mencapai 300 persen dari pertumbuhan domestik bruto (PDB).
Perbaikan perawatan kesehatan sama artinya pengeluaran para pensiun akan bertahan lebih lama.
Citi mengungkapkan, peningkatan populasi usia pensiun dengan penduduk yang bekerja seharusnya masuk ke dalam skema pensiun pemerintah.