Intip Renovasi Miliaran Rupiah Bandara di Ujung Timur RI
Senin, 21 Maret 2016 - 18:21 WIB
Sumber :
- Kementerian Perhubungan
VIVA.co.id - Merauke, kota kabupaten yang berada di ujung paling timur Indonesia, tepatnya di Pulau Papua, tidak luput dari fokus kerja pemerintah untuk meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana. Selain itu, ditingkatkan kualitas pelayanan serta keselamatan dan keamanan transportasi.
Salah satunya Bandar Udara Mopah di Merauke yang dibangun pada 1943, khusus untuk keperluan darurat perang melawan Jepang sudah selesai direnovasi. Saat ini, bandara tersebut melayani penerbangan ke Jayapura, Timika, Makassar, Surabaya, serta Jakarta.
Dengan panjang landasan 2.250 meter, bandara itu bisa didarati oleh jenis pesawat Boeing 737 series. Ada kurang lebih tiga maskapai yang melayani penerbangan terjadwal dari dan ke bandara ini serta satu maskapai yang melayani penerbangan perintis.
"Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air serta Susi Air yang melayani penerbangan perintis yang terbang ke sini," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, J. A. Barata dalam keterangannya, Senin 21 Maret 2016.
Dengan daya tarik wisata seperti Pantai Lampu Satu yang terkenal karena sunset-nya yang cantik, Danau Rawa Biru, Taman Nasional Wasur dengan satwa unik khas Papua seperti burung Cendrawasih dan kanguru serta tentu saja Tugu Sabang-Merauke.
Tidak heran jika Merauke menjadi salah satu destinasi wisata di wilayah timur Indonesia yang menarik wisatawan untuk berkunjung.
Maka secara otomatis aktivitas penerbangan yang menggunakan bandara ini juga bertambah. Luas bangunan terminal sebelumnya adalah 1.972 meter persegi untuk menampung hingga 331 penumpang pada jam sibuk sudah tidak memadai lagi karena telah melampaui kapasitas jenuh terminal.
"Sesuai standar yang dikeluarkan oleh Ditjen Perhubungan Udara, dibutuhkan 14 meter persegi per penumpang," tutur Barata.
Baca Juga :
Pada 2015, Kemenhub merenovasi sekaligus memperluas serta menata ulang gedung terminal menjadi seluas 4.634 meter persegi. Saat ini, terminal telah memiliki tempat check in yang lebih luas dan dilengkapi dengan ruang pengosongan senjata serta ruang tunggu keberangkatan yang nyaman dengan 381 kursi untuk para calon penumpang.
Tidak hanya itu, saat ini terminal penumpang juga telah dilengkapi dengan ruang khusus bagi perawatan bayi, toilet lama dan tambahan dua toilet baru yang memperhatikan sistem penghawaan juga penerangan ruangan yang sangat baik. Hal ini menjadi perhatian khusus Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Masyarakat pengguna jasa trasportasi udara harus mendapat pelayanan yang terbaik.
Di luar gedung terminal, kini telah dipasang kanopi pada lokasi drop off, sehingga para calon penumpang terhindar dari panas dan hujan saat tiba di gedung terminal.
Kemudian, di salah satu sudut terminal, kini dibangun Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Center juga foodcourt. Untuk menambah keindahan dan kenyaman bagi para calon penumpang, di sekitar terminal telah ditanami pohon dan rerumputan hijau. Kegiatan rehabilitasi dan perluasan gedung terminal ini menghabiskan biaya sekitar Rp16 Miliar.
Dengan renovasi yang dilakukan diharapkan pelayanan prima dapat diberikan kepada pengguna jasa transportasi, dan akhirnya mendorong serta menunjang pertumbuhan ekonomi masing-masing daerah, sehingga ketahanan nasional dapat meningkat.