Harga Minyak Bisa Melonjak Lagi ke US$49 per Barel
- CNBC
VIVA.co.id - Analis perdagangan Todd Gordon dari TradingAnalysis.com, memproyeksikan bahwa harga minyak bisa melonjak kembali ke level US$49 per barel.
Dilansir CNBC, Senin 21 Maret 2016, Gordon mengatakan, kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) pekan lalu membuka jalan untuk kenaikan harga komoditas lebih tinggi, dan melemahkan dolar AS bersama-sama dengan bank sentral dunia lainnya.
Bank sentral AS telah memutuskan untuk menunda kenaikan suku bunga. Gubernur bank sentral AS menyatakan perekonomian global masih terus menimbulkan risiko pada Negeri Paman Sam itu.
"Saya ingin memperbaharui proyeksi pada minyak mentah. Kita akan bisa kembali dan menguji harga tertinggi sejak Oktober, yakni di sekitar US$49 per barel. Kita akan melihat pergerakan pembalikan naik sekitar 50 persen dari penurunan saat ini," ucapnya.
Sebelumnya, pada November 2015, ketika harga minyak US$41 per barel, Gordon pernah memprediksi bahwa harga minyak bisa turun hingga ke level US$26 per barel. Prediksi tersebut pun menjadi kenyataan.
Namun, sejak 11 Februari lalu, harga minyak berbalik naik keluar dari level US$26 per barel. Oleh karena itu, Gordon memproyeksikan batas atas harga minyak bisa mencapai US$49 per barel.
Harga minyak mentah jenis Brent, pada akhir pekan lalu berada di level US$41,3 per barel. Sementara itu, minyak AS, alias WTI untuk pengiriman April ditutup pada level US$39,44 per barel.