Awal Pekan, Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id - Perdagangan transaksi nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, pada awal pekan ini, Senin 21 Maret 2016, diprediksi melanjutkan penguatannya, meski masih terbatas.

"Sama seperti IHSG (indeks harga saham gabungan), di mana laju rupiah juga mampu mengalami kenaikan, namun bersifat terbatas, setelah penguatan yang cukup signifikan terhadap dolar AS dalam beberapa hari perdagangan sebelumnya," kata Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, kepada VIVA.co.id.
 
Menurutnya, penguatan yang terbatas tersebut lebih disebabkan imbas aksi profit taking, atau ambil keuntungan yang memanfaatkan euphoria pelemahan dolar AS yang diprediksi masih akan berlanjut hingga pekan ini.
 
"Peluang kenaikan seharusnya masih memungkinkan, mengingat laju dolar AS yang masih dalam tren melemah," tuturnya.
 
Selain itu, potensi penguatan pada rupiah diperkirakan dapat terjadi, mengingat peluang itu didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang mulai pulih, harga komoditas dunia yang juga mulai menguat, serta Bank Indonesia yang kembali memangkas tingkat suku bunganya di level 6,75 persen.
 
"Dengan asumsi data-data yang akan dirilis dapat direspons baik, maka laju rupiah pun berpeluang kembali melanjutkan kenaikannya. Tetapi, jika tidak terjadi, perlu diwaspadai potensi pembalikan arah," ucapnya.
 
Dia menambahkan, terbatasnya penguatan rupiah belum dapat memberikan arahan yang jelas akan laju rupiah. 
 
Namun, pihaknya memperkirakan, rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.179 hingga Rp13.168 per dolar AS. (asp)