Rig Pengeboran Aktif Bertambah, Harga Minyak Anjlok

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen

VIVA.co.id - Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent anjlok pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu. 

Dilansir CNBC, Senin, 21 Maret 2016, hal tersebut setelah adanya data rig pengeboran minyak aktif di Amerika Serikat, bertambah untuk pertama kalinya sejak Desember 2016, sehingga menyebabkan kekhawatiran baru banjirnya pasokan minyak di pasar global. 
 
Menurut data Baker Hughes, perusahaan-perusahaan energi AS pada pekan lalu, menambah satu rig pengeboran minyak aktif, setelah sebelumnya dalam 12 pekan berturut-turut mengurangi jumlah rig pengeboran minyak aktif.
 
Sebelumnya, jumlah pengeboran minyak aktif di AS anjlok ke level terendah sejak 2009. Namun, setelah mulai menguatnya harga minyak global sejak Februari lalu, mereka menambah kembali jumlah rig pengeboran minyak aktif.
 
"Jumlah rig pengeboran minyak aktif, memang memiliki hubungan langsung dengan harga minyak mentah," kata Pete Donovan, broker Liquidity Energy.
 
Harga minyak mentah jenis Brent, turun 24 sen ke posisi US$41,3 per barel.
 
Minyak AS, alias WTI untuk pengiriman April ditutup pada level US$39,44 per barel, atau turun 76 sen (1,89 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. 
 
Seperti diketahui, kelebihan pasokan minyak di pasar global telah menyebabkan harga minyak anjlok pada pertengahan 2014, dari harga di atas US$100 per barel ke posisi terendah dalam 12 tahun terakhir, yang sempat membawa harga minyak Brent ke level US$27 per barel, dan WTI ke level US$26 per barel.
 
Namun, selama dua bulan terakhir, harga minyak bergerak rally menjadi di atas US$40 per barel, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengumumkan ide untuk membekukan produksi minyak. (asp)