BPS Yakin Penurunan Suku Bunga BI Bisa Dongkrak Investasi
Jumat, 18 Maret 2016 - 10:50 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Bank Indonesia kembali menurunkan tingkat suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,75 persen, dari posisi sebelumnya yang berada di level tujuh persen. Hal ini dilakukan, sebagai upaya meningkatkan geliat ekonomi nasional.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo, mengungkapkan pelonggaran kebijakan bank sentral untuk kali ketiga ini mampu meningkatkan investasi dalam negeri, serta mendorong konsumsi masyarakat.
"Dua-duanya akan terdorong secara keseluruhan," ujar Sasmito saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 18 Maret 2016.
Sasmito memperkirakan, dampak penurunan BI Rate ini akan terasa cukup signifikan terhadap sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun menurutnya, stimulus tersebut masih membutuhkan waktu sebagai penopang pertumbuhan.
"Kami lihat angka di kepala enam masih membutuhkan waktu. Tetapi tetap memberikan dorongan bagus," kata dia.
Oleh karena itu ia berharap pemerintah maupun bank sentral terus berkoordinasi dalam menjaga stabilitas ekonomi makro nasional, guna mencapai target pertumbuhan yang dipatok dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016 sebesar 5,3 persen.
"Kedepan kami berharap pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu," tutur dia. (ren)
Baca Juga :
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa dari Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo, mengungkapkan pelonggaran kebijakan bank sentral untuk kali ketiga ini mampu meningkatkan investasi dalam negeri, serta mendorong konsumsi masyarakat.
"Dua-duanya akan terdorong secara keseluruhan," ujar Sasmito saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat 18 Maret 2016.
Sasmito memperkirakan, dampak penurunan BI Rate ini akan terasa cukup signifikan terhadap sejumlah indikator pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Namun menurutnya, stimulus tersebut masih membutuhkan waktu sebagai penopang pertumbuhan.
"Kami lihat angka di kepala enam masih membutuhkan waktu. Tetapi tetap memberikan dorongan bagus," kata dia.
Oleh karena itu ia berharap pemerintah maupun bank sentral terus berkoordinasi dalam menjaga stabilitas ekonomi makro nasional, guna mencapai target pertumbuhan yang dipatok dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016 sebesar 5,3 persen.
"Kedepan kami berharap pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu," tutur dia. (ren)