Ketua MPR Tinjau SMA Kebangsaan, Lampung
VIVA.co.id – Usai memberi materi sosialisasi Empat Pilar untuk para guru pendidikan usia dini, PAUD, di Aula Rajabasa, Kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, Kamis, 17 Maret 2016, Ketua MPR Zulkifli Hasan meninjau SMA Kebangsaan.
Sekolah yang terletak di jalan lintas Sumatera di kaki Gunung Rajabasa, persisnya di Desa Pisangan, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan.
Sekolah yang dibangun di atas lahan seluas 20 hektar itu berdiri sejak 2013. Perintis berdirinya sekolah ini adalah Zulkifli Hasan, dan untuk mengelolanya dibentuklah Yayasan Insan Cendekia Kalianda Lampung Selatan. Awal mulanya, sekolah didirikan di atas lahan seluas 11 hektar milik kakeknya, lalu berkembang menjadi 20 hektar.
Untuk tahun pertama berdiri, 2013-2014, sekolah ini menerima 60 siswa. Sekarang telah memiliki kelas 12 dengan jumlah siswa 224 orang. Para siswa yang diterima di sini adalah siswa lulusan terbaik sekolah-sekolah dari berbagai daerah di Provinsi Lampung dan bahkan ada yang datang dari luar pulau Sumatera.
Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa sekolah ini mengadopsi sistem yang diterapkan oleh SMA Nusantara Magelang. Ia berharap, lulusan sekolah ini bisa diterima jadi TNI, Polisi, diterima di IPDN, UI, dan ITB dan lainnya. "Biar tidak ketinggalan dengan yang lain," jelas Zulkifli.
Para siswa yang menuntut ilmu di SMA Kebangsaan ini tak dipungut biaya, alias gratis. Fasilitas yang tersedia di sekolah ini cukup lengkap. Selain 9 ruang kelas yang cukup representatif, juga terdapat ruang guru (19 orang) dan laboratoprium yang lengkap dan asrama siswa.
Hanya saja untuk lima tahun pertama sekolah ini hanya menampung siswa laki-laki. Sebagai sekolah berbasis boarding school, menurut Zulkifli Hasan, tidak mudah menampung siswa putra dan putri secara bersamaan. "Kalau nanti sudah tertata dengan bagus, baru kita pikirkan," katanya.
Setelah meninjau SMA Kebangsaan, Zulkifli bersama istrinya, Soraya Zulkifli Hasan, dan dua putrinya menuju masjid di samping rumahnya di Desa Pisangan untuk solat zuhur dan ashar jamak qosor. Setelah mampir sejenak di rumahnya, Zulkifli langsung ziarah ke makam orang tua dan kerabatnya tak jauh dari rumahnya.
Sebelum menuju bandara untuk kembali ke Jakarta sore harinya, Kamis 17 Maret, Zulkifli dan keluarga menyempatkan mampir ke SD, sekolah masa kecilnya, dan singgah ke tempat mengajinya sewaktu masih kecil, juga di Desa Pisangan. (rin)