Sebelum ke Mars, Perlu Gotong Royong di Sisi Gelap Bulan
- BBC
VIVA.co.id – Program misi ke Planet Mars Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjadi sorotan mantan astronot NASA, Buzz Aldrin. Dalam beberapa kesempatan ilmuwan dan pakar lain juga mengkritik NASA belum siap untuk menjalankan misi ke Mars.
Nah, Aldrin yang merupakan manusia kedua mendarat di bulan mengatakan, NASA sebaiknya bekerja sama dengan negara lain dalam misi perjalanan ke Planet Merah. Sebab, perjalanan ke planet tetangga itu butuh waktu berbulan-bulan dan butuh biaya yang besar.
Mantan astronot NASA itu mengatakan, dengan gotong royong bersama negara lain maka misi bisa berjalan dengan lebih ringan. Aldrin juga menyarankan misi tidak langsung dari Bumi ke Mars, tapi transit di satelit bumi, sebelum melanjutkan perjalanan ke Mars.
"Kita harus mendapatkan program antariksa yang mengarahkan kita menuju sesuatu di bulan, sebelum kita pergi secara langsung ke Mars," kata Aldrin dikutip dari Daily Mail, Kamis, 17 Maret 2016.
Dia menegaskan perlunya untuk saling membantu dengan negara lain, terutama membangun kemampuan dan merakit basis darat di permukaan bulan.
"Kita perlu membantu negara lain mengeksplorasi bulan, sementara kita mempelajari apa yang kita dapat lakukan dari ekspedisi sebelumnya. Jadi ini harusnya program yang membuat kita membantu negara lain, bukan bersaing dengan mereka," ujar Aldrin.
Soal gotong royong yang perlu dilakukan di permukaan bulan, menurutnya adalah membangun basis permanen dan menempatkan awak di bagian sisi gelap bulan. Di area bulan yang tak tampak dari bumi itu, kerja sama negara bisa belajar merakit, membangun sistem yang bisa mendukung untuk misi ke bulan.
"Kita perlu melakukan gladi resik pakaian dengan negara yang mampu melaksanakan pendaratan di Mars sebelum mereka pergi dari orbit bulan," jelas dia.
Aldrin secara lebih luas, gotong royong yang bisa dilakukan di area itu adalah mengolah es di sana menjadi bahan bakar untuk roket ke Mars.
Diketahui, es air di area gelap bulan bisa diproses menjadi hidrogen dan molekul oksigen, dua bahan utama untuk bahan bakar roket. Dengan demikian, transit di bulan sekaligus untuk mengisi bahan bakar sebelum meluncur ke Mars.
Dia mengatakan begitu sukses merakit sesuatu di permukaan bulan, maka itu pertanda misi ke Mars sudah siap.
Aldrin pun menjelaskan dia telah mengembangkan sebuah sistem pesawat yang akan terbang antara Bumi dan Mars. Sistem itu dinamakan Aldrin Mars Cycler.
Sistem ini disebutkan akan menghubungkan dua planet tersebut dengan mengandalkan daya dorongnya.
"Ini butuh waktu lima bulan dari Bumi ke Mars dan kami akan membuat perjalanan ini setiap 26 bulan, karena akan ada dua siklus. Pertama akan membawa astronot ke Mars dan kedua akan memulangkan astronot dari sana," kata dia. (ase)