Misteri Segitiga Bermuda Akhirnya Terkuak

Ilustrasi Segitiga Bermuda
Sumber :
  • Google Maps

VIVA.co.id – Ilmuwan kini mengklaim telah menemukan misteri di balik Segitiga Bermuda. Sudah banyak diketahui area tersebut dikenal sebagai ‘Segitiga Setan’, sebab banyak kapal dan pesawat yang hilang misterius saat melalui area itu.

Area Segitiga Bermuda terletak di Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya, sebagai titik di sebelah utara; Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat, sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat, sebagai titik di sebelah barat.

Dalam catatan sejarah, laporan hilangnya moda trasnportasi yang melalui Segitiga Bermuda sudah muncul sejak 1815, dan hingga kini diperkirakan 8.127 orang telah hilang di area tersebut bersama dengan lenyapnya kapal maupun pesawat.

Dikutip dari International Business Times, Senin 14 Maret 2016, ilmuwan menemukan penyebab hilangnya kapal dan pesawat itu adalah ledakan metana.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, ilmuwan sebelumnya telah meneliti adanya kawah raksasa di laut Norwegia. Kawah tersebut, menandai adanya gelembung masif metana yang telah meledak.

Soal munculnya ledakan metana itu, bisa dilacak dengan adanya jurang raksasa lebar setengah mil dan kedalaman 45 meter di dasar samudera. Menurut ilmuwan, jurang raksasa ini telah menyebabkan kebocoran gas dari endapan gas dan minyak yang terkubur dalam di dasar laut.

Gas tersebut, diperkirakan terakumulasi di endalan dasar laut, sebelum meledak di permukaan laut dan perairan di sekitarnya.

"Banyak kawah raksasa yang muncul pada dasar laut di area laut Barents barat tengah dan ini kemungkinan menjadi sebab ledakan gas raksasa," jelas peneliti Arctic University of Norway.

Ilmuwan itu mengatakan, kawah raksasa itu kemungkinan mewakili satu dari titik hotspot besar metana laut dangkal yang dirilis di Samudera Arktik.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, ilmuwan mengatakan, telah mengembangkan radar yang bisa menunjukkan gambar detail dasar laut. Grafik dari radar tersebut, menunjukkan secara jelas area resapan metana di seluruh dunia.

Temuan data radar itu, kemungkinan menawarkan penjelasan ilmiah atas berbagai laporan gelembung dan busa tanpa penyebab yang disebutkan nelayan.

Anomali magnetik

Sebelumnya, banyak dugaan kondisi dalam lautan di area Segitiga Bermuda menjadi penyebab beberapa insden raibnya kapal atau pesawat. Batuan di dasar laut area itu diyakini punya anomali magnetik yang bisa menyesatkan pembacaan kompas.

Endapan dari gas metana yang membeku dapat meledak keras, dalam bentuk semburan gas dan mampu menelenggelamkan kapal besar.

Sementara itu, perairan di ‘Segitiga Setan’ itu telah banyak diketahui rentan dengan puting beliung, yang akhirnya bisa menyedot air dari laut sampai ke awan. Kekuatan angin beliung itu bisa mencapai 190 kilometer per jam.

Fenomena itu dikatakan umum terjadi selam musim panas dalam keadaan udara lembab dan air hangat laut Florida. Di wilayah ini disebutkan mungkin terjadi 400-500 puting beliung setiap tahunnya.

Namun demikian, topik apakah metana akan mengancam keselamatan kapal masih menjadi perdebatan. Ada teori yang menyebutkan temuan itu bisa membantu menjelaskan raibnya kapal di Segitiga Bermuda.

Untuk itu nantinya, temuan ini akan dibahas secara mendalam pada April nanti dalam pertemuan tahunan European Geosciences Union. (asp)