Raup Puluhan Juta dari Bisnis Reparasi Sepatu
Senin, 14 Maret 2016 - 11:18 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id - Merawat sepatu bagi sebagian orang bukanlah pekerjaan mudah, terlebih jika sepatu itu sudah rusak. Bahkan, terkadang di antaranya ada yang lebih memilih membeli sepatu baru, daripada harus merawat sepatu lama, atau memperbaiki yang sudah terlanjur rusak.
Namun, saat ini, di Surabaya ada tempat yang khusus melayani untuk merawat sepatu, yakni Klinik Sepatoe.
Pemilik Klinik Sepatoe, Ridwan Pratama mengatakan, tempat itu seperti rumah sakit bagi semua sepatu lama.
Sebab, di tempat itu sepatu lama para kolektor sepatu bisa mendapatkan perawatan, sehingga tampak seperti sepatu baru.
“Misalnya, instalasi gawat darurat, yakni merawat sepatu hanya dalam empat jam. Lalu, ada instalasi rawat jalan, yakni perawatan sepatu dalam satu hari, dan instalasi rawat inap, yakni merawat atau memperbaiki sepatu dalam tiga hari,” terang Ridwan, Senin 14 Maret 2016.
Menurutnya, semua jenis perawatan itu disesuaikan dengan permintaan pelanggan dan tingkat kerusakan sepatu.
“Termasuk juga, ada perawatan jenis lainnya, seperti recolour, atau kembali memberikan warna. Perawatan jenis itu untuk sepatu-sepatu yang warnanya sudah memudar,” jelas Ridwan.
Untuk mendapatkan berbagai perawatan itu, para pelanggan, atau kolektor sepatu tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab, mereka hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp30-150 ribu.
Baca Juga :
Ridwan mengungkapkan, ide untuk membuka bisnis itu bermula dari kegemarannya mengoleksi sepatu-sepatu dengan harga mahal.
Namun, seringkali dia mengalami kesulitan untuk merawat berbagai sepatunya itu.
“Waktu itu saya cari jasa orang yang mau merawat sepatu itu juga tidak ada. Akhirnya, saya browsing di internet, ternyata ada semacam tutorialnya, dan saya coba-coba sendiri ternyata bisa,” kenang Ridwan.
Merasa bisa merawat sepatunya dengan baik, Ridwan kemudian menawarkan kemampuannya itu kepada sejumlah temannya yang juga kolektor sepatu.
Mereka, kemudian tertarik menggunakan jasa Ridwan untuk merawat sepatu mereka.
“Sehingga, pada tahun 2014, saya membuka usaha Klinik Sepatoe ini, dan responsnya dari teman-teman juga bagus,” papar Ridwan.
Respons positif itu terbukti dari besarnya omzet yang didapatkan Ridwan dari bisnis tersebut, tepatnya sekitar Rp10 jutaan.
Setiap bulannya, selalu terdapat sekitar 250 pasang sepatu yang dikerjakan oleh Klinik Sepatoe.
“Makanya, saya melihat ke depannya, bisnis semacam ini akan terus berkembang, karena kolektor sepatu di Surabaya, ternyata jumlahnya juga sangat banyak. Jadi, jasa kami akan selalu dibutuhkan,” ungkap Ridwan. (asp)