Kembangkan Bengkel Pesawat, Lion Air Investasi Rp7 Triliun

Pesawat baru Lion Air.
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Lion Air Group menginvestasikan dana sebanyak Rp7 triliun untuk mengembangkan bengkel pesawat, yang biasa disebut Maintenance Repairing and Overhaul (MRO).

Bengkel pesawat dengan nama Batam Aero Technic (BAT) ini merupakan bengkel pesawat kedua terbesar di Indonesia setelah Garuda Maintenance Facility (GMF) di Jakarta.

Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait, mengatakan pengembangan BAT ini akan dilakukan secara bertahap hingga 2019 saat kondisi BAT yang sudah dioperasikan seluas empat hektare. 

"Bicara fasilitas, sampai akhir tahap tiga itu bisa investasi sampai Rp7 triliun, dengan catatan tanah itu kita sewa," kata Edward usai mengunjungi lokasi Hanggar BAT di Batam, Jumat 11 Maret 2016. 

Ia menyatakan pengembangan BAT tersebut akan dilakukan sebanyak tiga tahap dengan rincian tahap pertama yang sudah selesai seluas empat hektare yang dapat menampung sebanyak 12 pesawat narrow body seperti Boeing 737-900 ER.

Tahap kedua akan dikembangkan di lahan seluas 12 hektare sebagai peruntukkan khusus untuk engine shop, sementara tahap tiga untuk tambah kapasitas perawatan pesawat mulai dari painting hingga overhaul mesin.

"Bengkel ini juga melakukan perawatan untuk pesawat maskapai selain Lion, bahkan dari Malaysia pun ada pesawatnya yang dirawat di sini," kata dia. 

Edward menabahkan, hanggar BAT saat ini memproleh hak guna lahan selama 25 tahun sejak November 2012. ‎Ia mengaku sedikit keberatan dengan jangka hak guna lahan yang sedikit karena akan mengganggu peluang investasi di bisnis MRO itu.

"Sewa lahan dari BP Batam, jadi ini yang berat, karena jangka waktunya enggak feasible, aturannya hanya 25 tahun sementara negara tetangga itu hingga 99 tahun," tutur dia. (ren)