Indonesia Rayu Tiga Negara Ini untuk Dapat Stok Minyak

Ilustrasi Cadangan minyak strategis
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id - Pemerintah tengah melakukan diskusi mendalam dengan Arab Saudi, Iran dan Kuwait untuk mendapatkan cadangan minyak guna mewujudkan cadangan minyak strategis Indonesia (strategic petroleum reserve/SPR). Pemerintah menargetkan membangun SPR selama 30 hari atau sebanyak 45 juta barel minyak mentah atau bahan bakar minyak (BBM).

“Kami sudah intensif diskusi untuk buffer stok dengan Arab Saudi, Iran dan Kuwait,” kata Dirjen Minyak dan gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), IGN Wiratmaja Puja, dikutip dari siaran persnya di Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016 .

Meski diskusi telah intensif dilakukan, besaran volume minyak mentah yang dapat dipasok ketiga negara tersebut, belum dibahas. Namun, diutarakan Menteri ESDM, Sudirman Said, Arab Saudi bersedia memberikan satu bulan stok strategis mereka apabila Indonesia dapat membangun tangki minyak.

Selain melakukan diskusi dengan negara sahabat, lebih lanjut Wiratmaja menjelaskan, Pemerintah juga tengah melakukan kajian mengenai cadangan strategis BBM tersebut. Mulai dari pemilihan lokasi, jumlah tangki dan sumber pasokan. Khusus mengenai lokasi, ujar Wiratmaja, tangki harus terletak dekat dengan kilang, konsumen dan pelabuhan.

“Harus dekat sama kilang, konsumen juga pelayaran. Jangan sampai tempatnya sulit dijangkau,” tegasnya.

Pemerintah menyatakan ingin memperoleh 45 juta barel stok minyak mentah ini secara business to business demi kelangsungan pasokan jangka panjang. Pengadaan tangki penyimpanan diperkirakan memakan biaya sekitar US$17 miliar untuk stok 30 hari. Tangki ini diharapkan dapat disediakan oleh swasta agar menghemat biaya negara.

Meski demikian, pemerintah juga menjajaki alternatif untuk menitipkan cadangan minyak mentah atau BBM milik Indonesia di negara-negara anggota OPEC, dan dapat diambil pada saat dibutuhkan. (ase)