Alasan Jokowi Minta Seluruh Barang Produksi Dibawa ke RI
Kamis, 10 Maret 2016 - 14:48 WIB
Sumber :
- dunia.news.viva.co.id
VIVA.co.id - Biaya logistik yang masih sangat tinggi membuat Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar seluruh barang produksi yang disimpan di luar negeri, dibawa masuk ke Indonesia.
Dengan demikian, kalau dibutuhkan, tinggal diambil di pusat logistik berikat (PLB) yang ada.
Sejauh ini, memang baru ada 11 PLB yang diresmikan. Setelah secara simbolik, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian PLB di kawasan industri Cipta Krida Bahari, Cakung, Jakarta Utara. Sepuluh daerah lainnya juga resmi mulai beroperasi.
Menurut Jokowi, saat ini adalah era kompetisi, sehingga Indonesia juga harus melakukan hal tersebut, sama seperti negara-negara lain, baik Singapura maupun Malaysia.
"Kalau kita tidak sama dengan negara lain atau lebih murah, ya kalah kompetisinya. Kita ini masih sangat tinggi biaya logistik, biaya transportasi. Biaya logistik kita 24-27 persen. Masih tinggi sekali," jelas Presiden Jokowi, Kamis, 10 Maret 2016.
Presiden Jokowi tidak menyebutkan berapa angka yang bisa diturunkan. Namun, dia ingin biaya logistik menjadi sangat efisien, sama seperti Singapura dan Malaysia.
Hanya saja, untuk barang-barang yang sebelumnya disimpan di pusat penimbunan di Singapura dan Malaysia, Jokowi menegaskan, harus dipindahkan semua ke Indonesia, ke PLB yang sudah disediakan.
"Masa jawabannya sedikit-sedikit. Semuanya pindah ke sini (Indonesia). Karena konsumsinya di sini, produksinya di sini. Sudah saya sampaikan tadi, 45 persen konsumsinya di sini," jelas Presiden.
Terkait PLB, dengan peresmian itu, maka 10 daerah lainnya juga beroperasi. Namun, untuk daerah-daerah lainnya, Jokowi mengaku, masih harus menunggu investor yang berminat.
Pemerintah, lanjut dia, akan memberi kemudahan kalau ada investor yang hendak membangun PLB lainnya.
"Ini nanti tergantung investasi. Investor kalau ingin buka sebanyak-banyaknya di seluruh daerah, di seluruh provinsi," kata dia.
Jokowi yakin, dengan adanya PLB ini maka barang-barang dari Singapura dan Malaysia, akan masuk ke Indonesia. Sebab, ujarnya, pemerintah sudah memberikan segala fasilitas.
"Karena saya kira kita sudah memberikan fasilitas yang sangat memudahkan, insentif yang diberikan betul-betul sangat bagus sekali," katanya.