Astronom Amatir Bikin Warga Minati Gerhana Matahari

Warga yang menyaksikan gerhana matahari di Poso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitha Meinansi (Poso, Sulteng)

VIVA.co.id – Pengurus Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), Muhammad Rayhan, mengungkapan pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) yang dilakukan timnya berhasil menyedot perhatian masyarakat.

HAAJ mengamati GMI di di Jalan Raya Palu-Kulawi, Kabupaten Sigi, Palu, Sulawesi Tengah. Pengamatan melibatkan 20 orang anggota HAAJ dan bantuan dari 10 orang tim dari Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Tadulako, Palu.

"Dengan adanya 30 orang berkumpul dengan banyak teleskop membuat warga sekitar ikut berkumpul. Kami memanfaatkannya untuk melakukan pengamatan umum (public outreach) dan bagi-bagi kacamata matahari. Pada saat puncak gerhana, terdapat sekitar 100 orang warga sekitar yang bergabung di lokasi pengamatan HAAJ," ucap Rayhan kepada VIVA.co.id pada Kamis, 10 Maret 2016.

Ratusan masyarakat yang tertarik ini, kata Rayhan, mendapatkan kacamata filter matahari. Saat pengamatan, kata dia, korona matahari dan Bailey Beads (sorotan-sorotan terakhir cahaya Matahari yang melewati lembah bulan yang terdalam) atau manik-manik matahari, yang menjadi target pengamatan pun terlihat jelas.

"Kami membawa kacamata matahari sebanyak 300 buah 100 di antaranya telah dibagikan saat seminar gerhana tanggal 7 Maret di Universitas Tadulako. Sisanya dibagikan kepada masyarakat umum," jelasnya.

Namun, terkait hasil, Rayhan menambahkan, HAAJ belum bisa mempublikasikan hasil bentuk GMT pengamatan mereka, karena masih dalam proses pengolahan.

Dalam pengamatan GMT, HAAJ menggunakan 2 teleskop besar dan 10 teleskop kecil sebagai instrumentasi pengamatan. Serta satu teleskop robotik besar dengan 4 kamera untuk keperluan penelitian dan pemotretan.