Jokowi: Produksi di Sini, Tapi Gudang Bahan di Luar Negeri
- dunia.news.viva.co.id
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo, meresmikan pengoperasian pusat logistik berikat (PLB) di kawasan industri Cipta Krida Bahari, Cakung, Jakarta Timur, Kamis 10 Maret 2016.
Jokowi menegaskan, Indonesia memang harus berubah. Sebab, perubahan dunia semakin ekstrem. Kompetisi sudah menjadi hal lumrah. Bahkan tidak hanya antar individu atau perusahaan, bahkan kompetisi sudah masuk pada lingkup negara.
"Dan kita tidak bisa keluar lagi dan mengatakan tidak untuk kompetisi. Semua harus dihadapi. Dihadapi dengan kerja keras, dihadapi dengan membangun sistem yang efisien, termasuk pada hari ini yang berkaitan dengan PLB," jelas Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan PLB.
Dia memastikan, perubahan harus dilakukan agar Indonesia mampu mengejar negara lain. Kalau Indonesia tidak melakukan perubahan, maka akan menjadi negara yang tertinggal.
Jokowi mengungkapkan 45 persen produk domestik bruto ASEAN berasal dari Indonesia. Sekitar 45 persen penduduk ASEAN juga ada di Indonesia. Untuk konsumsi juga Indonesia yang paling besar yakni 40-45 persen.
"Tapi kita mau beli apa saja harus pergi ke negara lain. Apa-apaan. Buat saya tidak. Produksinya di sini kok gudangnya di negara lain," katanya.
Jokowi mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Dirjen Bea Cukai. Agar hal-hal ini tidak diteruskan. Sebab, justru negara akan habis dari sisi ongkosnya. Apalagi negara memang terbebani dengan ongkos tinggi.
"(Ongkos logistik di Indonesia) dua sampai 2,5 kali lipat dari Singapura dan Malaysia. Kita ingin biaya transportasi dan logistik sama atau mendekati negara tetangga. Kalau yang seperti ini tidak didekatkan, jangan bermimpi kita bersaing, berkompetisi," jelasnya.
Jokowi kembali menegaskan, sangat tidak logis kalau kegiatan produksi di Indonesia, tetapi harus mengambil bahannya di negara lain.
"Bawa logistik-logistik tadi ke negara kita. PLB seperti Cipta Krida Bahari ini harus ada di semua pulau, provinsi, daerah. Sehingga kita semakin efisien," katanya.
Saat ini sudah siap 11 PLB. Selain di Cakung, PLB juga ada di Balikpapan, Denpasar, Karawang maupun di Cikarang. Jokowi berharap para pengusaha PLB mampu memindahkan penimbunan barang ekspor impor yang semula dilakukan di luar Indonesia, pindahkan ke sini.
Dengan begitu, lanjutnya, maka biaya untuk ini bisa ditekan dan lebih hemat lagi. Menurut Presiden, pembangunan PLB ini adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan untuk memangkas biaya penimbunan di luar negeri.