Gerhana Matahari Total, LIPI Teliti Perilaku Hewan

Gerhana matahari total
Sumber :
  • www.lapan.go.id/Odd Høydalsvik

VIVA.co.id – Saat fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT) perilaku hewan sudah banyak diyakini akan mengalami perubahan. Saat totalitas matahari itu, ada pertukaran aktivitas dan perilaku antara hewan yang aktif di siang hari (diurnal) dan hewan yang aktif di malam hari (nokturnal).
 
Untuk membuktikannya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Biologi menurunkan tim peneliti untuk mengamati respons satwa saat GMT. Penelitian tersebut dilaksanakan selama pra dan usai GMT mulai 7-9 Maret 2016.
 
“Penelitian ini dilaksanakan dengan asumsi bahwa satwa merespons perubahan lingkungan akibat gerhana,” ujar Hari Sutrisno, Kepala Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi LIPI, dalan siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin 7 Maret 2016.
 
Sementara itu, pengamatan terkait respons satwa itu akan dilakukan di salah satu titik GMT yaitu Taman Nasional Lore Lindu dan Kawasan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Durasi gerhana akan berlangsung selama 2 jam 32 menit, mulai Gerhana Matahari Sebagian (GMS) pada 07.27 WITA, akhir GMS (10.00 WITA); kemudian mulai Gerhana Matahari Total (08.37 WITA) dilanjutkan puncak GMT (08.38 WITA), dan sampai akhir GMT (08.39 WITA).
 
Alasan LIPI memilih lokasi tersebut sebagai ‘target’ dikarenakan, di kawasan Lore Lindu terdapat berbagai jenis satwa, termasuk satwa endemik Sulawesi yang menarik untuk diamati. Satwa itu antara lain mamalia dan burung. Selain itu, kondisi hutan yang masih bagus merupakan habitat berbagai macam serangga, amfibi dan reptil. Lokasi lain yang akan diamati adalah Parigi Moutong yang memiliki koloni kalong. (ren)