Enam Penentu Naiknya Harga Tanah

Harga tanah semakin mahal.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id - Menginvestasikan uang pada instrumen investasi yang tepat akan dapat mengembangkan uang yang diinvestasikan di masa mendatang. Berinvestasi dengan membeli tanah merupakan langkah yang tepat, karena tanah memiliki nilai yang relatif naik setiap tahunnya. 

Namun, memang kembali pada lokasi tanah yang dibeli apakah memiliki akses jalan, dan lokasinya representatif atau tidak. 
 
Walaupun memang harganya naik setiap tahun, apabila faktor-faktor berikut tidak ada pada tanah yang dibeli untuk berinvestasi. Maka nilai investasinya pun cenderung lambat naiknya. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi naiknya harga tanah:
 
1. Lokasi Strategis
 
Lokasi tanah yang diambil untuk berinvestasi haruslah strategis, dikarenakan kenaikan nilai asetnya akan melambung tinggi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Terlepas tanah tersebut akan digarap untuk bercocok tanam atau akan dibangun rumah, faktor ini harus menjadi yang pertama dalam menentukan tanah yang akan diambil. 
 
Jika lokasinya berdekatan dengan pusat kota atau pusat bisnis akan lebih menguntungkan, serta adanya fasilitas umum yang mendukung seperti swalayan, sekolah, dan sebagainya.
 
Dengan adanya fasilitas penunjang tersebut maka nilai ekonomis tanah yang dimiliki dapat semakin menjulang tinggi, karena termasuk tanah hidup atau dapat diberdayakan untuk pembangunan apapun tanahnya.
 
Baca juga: Membayar Tagihan Kartu Kredit, Apa Saja yang Mesti Diperhatikan?
 
2. Adanya pihak-pihak yang menguasai
 
Pihak yang umumnya menguasai tanah adalah para developer dan para pemilik modal besar yang menanamkan modalnya yang cukup besar pada tanah yang diminatinya, kemudian dijual kembali. Tanah yang mereka beli dan kuasai tentunya ribuan hektar, sehingga dapat diolah dan dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. 
 
Dengan adanya pengembang dan investor yang melakukan pembelian dan penjualan tanah tersebut, maka dapat dipastikan harga tanahnya pun akan cenderung naik dan tidak pernah turun karena faktor-faktor penunjang tanah yang memiliki nilai sudah dipertimbangkan sebelumnya.
 
3. Permintaan properti yang meningkat
 
Semakin bertambahnya sumber daya manusia setiap tahunnya akan meningkatkan permintaan akan perumahan yang layak huni. Sebagai contoh kota Jakarta yang selalu menjadi magnet bagi masyarakat di seluruh daerah untuk mendapatkan rezeki dan penghidupan yang layak. 
 
Di kota tersebut hampir semua lahan yang digarap untuk dibangun properti, baik perumahan cluster yang minimalis hingga apartemen.
 
Oleh karena itu, tidak heran bila harga tanah di Jakarta sudah mencapai puluhan juta untuk satu meternya, padahal sebelumnya harga tanah tersebut hanya ratusan ribu per meternya. Hal tersebut dapat terjadi karena pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Jakarta serta banyaknya permintaan akan rumah layak huni di sana.
 
Baca juga: 6 Tips Memilih Asuransi Kredit Mobil Terbaik
 
4. Letaknya di kawasan yang padat penduduk
 
Dengan padatnya penduduk di sebuah kawasan, di mana tanah tersebut dijual menandakan bahwa daerah tersebut hidup. Dengan begitu, tanah tersebut akan mudah dikembangkan, misalnya menjadi tempat kos-kosan atau kontrakan, hingga dibuat ruko pun akan dapat berkembang. 
 
Dengan banyaknya aktivitas penduduk, akan membuat harga tanah semakin meningkat karena adanya pertumbuhan ekonomi. Keunggulan lain dari tanah yang berada di kawasan ini umumnya memiliki kekuatan hukum yang jelas, seperti sudah dilengkapi dengan sertifikat hak milik dan sejenisnya. 
 
Namun bila tanah tersebut yang menjual bukan dari perseorangan misalnya dari pengembang, pastikan juga Izin pemnfaatan tanah atau IPT-nya selain dari sertifikat hak milik yang sudah ada.
 
5. Terdapatnya Benda-benda yang ada di atas tanah
 
Maksud dari benda-benda di atasnya ini adalah benda hidup yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti pohon jati, tanaman teh, tanaman kopi, pohon rambutan, dan masih banyak lagi. Dengan adanya benda-benda yang dimaksud tersebut, akan membuat  harga tanah di sana semakin bernilai. 
 
Awalnya bagi orang awam mungkin hanya bangunan di atas tanahnya saja yang benilai, namun benda hidup tersebut pun memiliki nilai berharganya seperti bangunan.
 
Baca juga: Memahami Biaya Fidusia dan Provisi dari Kredit Mobil
 
6. Bebas banjir
 
Faktor ini memang tidak terlalu utama, namun sangat berpengaruh terhadap nilai jual kembali tanah di masa mendatang. Dikarenakan akan sulit menggarapnya menjadi perkebunan ataupun perumahan karena tidak adanya sanitasi yang baik. Oleh karena itu pastikan daerah tanah yang dimaksud bebas banjir.
 
Jangan asal membeli tanah
 
Dengan mengetahui dan memahami faktor-faktor apa saja yang menentukan harga naik, masyarakat dapat menerapkannya agar tanah yang dijual atau pun yang dibeli memenuhi kriteria tersebut. Jadi, jangan asal membeli tanah, paling tidak, daerah yang Anda beli tidak terkena banjir. 
 
Karena setiap daerah pasti akan mengalami perkembangan, yang membedakan hanyalah waktu saja. Ada yang cepat dan ada yang lambat.
 
Baca juga: Temukan berbagai promo serta diskon menarik hanya dengan menggunakan kartu kredit BRI