Wakil Ketua DPR Nilai Bandara Semarang Memalukan
Kamis, 3 Maret 2016 - 16:10 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendorong progres pembangunan bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah selesai tepat waktu. Wakil Ketua DPR, Agus Hermanto menyebut keberadaan bandara di Semarang saat ini masih sangat buruk dan jauh dari harapan.
Baca Juga :
"Bandara Ahmad Yani saat ini bukan hanya tak memenuhi syarat, tapi ngisin-ngisini (memalukan). Memang (pembangunannya) harus segera diselesaikan, " kata Agus saat kunjungan kerja di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Kamis, 3 Maret 2016.
Dalam kunjungan tersebut, Agus bersama dengan sejumlah anggota legislatif dari Komisi V dan VII juga mendengarkan pemaparan oleh PT Angkasa Pura I terkait keberadaan Bandara Ahmad Yani saat ini dan juga proses pembangunan bandara baru yang sedang berjalan.
Menurut Agus, sebagai ibu kota Jawa Tengah, sudah selayaknya keberadaan bandara harus lebih maksimal. Selain untuk tujuan wisata, bandara yang proporsional juga akan mempermudah para jemaah haji yang biasanya terbang melalui Bandara Adi Soemarmo di Solo.
"Maka, Bandara Ahmad Yani harus selesai dengan tuntas. Kalau (sudah jadi), jemaah haji enggak usah terbang dari Solo, tapi langsung dari Semarang, " kata dia.
Meski demikian, secara fasilitas yang ada, bandara saat ini masih kurang memadai, seperti parkir dan apron yang masih sangat sempit. "Kalau fasilitas memang kurang memadai, tapi untungnya soal pelayanan oleh pihak Angkasa Pura masih oke," ujar Agus.
Pembangunan bandara baru di Semarang, lanjut Agus, sebenarnya telah digagas saat pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Akan tetapi, waktu pembangunan pernah tersendat karena terganjal kepemilikan lahan milik TNI-AD.
"Nah, sekarang pembangunannya sudah ada hasilnya. Kedatangan saya untuk menguatkan targetnya, awal operasionalnya tahun 2018. Tapi, kalau bisa di 2017 sudah mulai. Mari kita awasi bersama, agar kita punya bandara yang layak di Jateng," ujar dia.
Sementara itu, Pimpinan Proyek PT Angkasa Pura I, Indah Prihastuti, mengatakan, dari empat paket pengerjaan yang direncanakan, saat ini progresnya telah mencapai dua paket. Yakni paket satu, meliputi pembangunan jalan dan pengurukan tanah. Khusus paket dua, meliputi pembangunan apron bandara.
Sementara itu, untuk paket ketiga meliputi pembangunan terminal. Selanjutnya, paket keempat, bangunan penunjang dan pelengkap, seperti penginapan, dan supermarket.
"Khusus pengerjaan lahan dan jalan akses yang dianggarkan sebesar Rp286,4 miliar. Sementara itu, pengerjaan apron dan taxiway sebesar Rp155,9 miliar, " kata dia.
Angkasa Pura menargetkan, hingga akhir 2016, seluruh paket I dan II sudah dapat diselesakan. Dan untuk paket III dan IV akan selesai pada 2017. "Jadi, 2017 akhir kita bisa optimistis akan selesai seluruhnya," ujarnya.
Sebagai informasi, Bandara Ahmad Yani dibangun di atas tanah seluas 58.652 meter persegi. Bandara direncanakan menjadi bandara di atas air pertama di Indonesia, di mana saat ini lahan masih berupa rawa-rawa. Luas terminal direncanakan 40.900 meter persegi, apron pesawat 61.344 meter persegi, dan parkir seluas 43.500 meter persegi