Harga Melonjak, Kementan Tegaskan Tak Ada Impor Bawang Merah
Selasa, 1 Maret 2016 - 12:03 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Bayu Januar
VIVA.co.id - Jumlah pasokan kebutuhan pokok, terutama bawang merah, dikhawatirkan semakin berkurang, seiring dengan puncak musim penghujan mulai tiba.
Jumlah pasokan yang minim, biasanya berimbas pada melambungnya harga bahan pokok tersebut.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Spudnik Sujono, mengatakan stok bawang merah untuk Maret telah tercukupi. Di mana, prediksi kebutuhan pada bulan ini sekitar 80.048 ton dan produksi tersedia adalah 89.991 ton.
“Ini memadai, antara produksi dan kebutuhan Maret,” ujar Spudnik, saat konferensi pers di Gedung Dirtjend Hortikultura, Jakarta Selatan, Selasa 1 Maret 2016.
Namun, diketahui harga bawang merah di pasaran sudah lebih dari Rp35 ribu per kilogram (kg). Spundik menyebut, dia bersama timnya telah menyelidiki apa yang terjadi.
Baca Juga :
Fakta di lapangan, dia menemukan bawang merah sangat berlimpah, tidak ada kekurangan. Hanya saja, inventor, atau pedagang besar yang menahan pasokan, agar bawang merah tidak disebarkan.
“Kenapa harga naik? Barang (bawang merah) itu ada, ternyata para inventor menahan, dan saya tanya,kenapa? Ternyata mereka mendesak agar ada impor, saya tegaskan, tidak akan ada impor,” ucap Spundik.
Guna mengantisipasi hal itu, dia merencanakan untuk mendanai para ‘champion’, atau para petani, yang kemudian dididik untuk menghasilkan bawang merah untuk pasokan kebutuhan Indonesia.
Wilayah yang akan didanai adalah petani-petani dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Minahasa, dan Bima.
Spundik menambahkan, pemerintah akan mengusahakan harga bawang merah di tingkat enceran tidak melebihi Rp26 ribu per kg.
“Kami akan usahakan kurang dari Rp25-26 ribu per kg,” katanya. (asp)