Ketahui Perilaku Penyebab Perceraian

Ilustrasi kandasnya hubungan asmara
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Setelah dekade demi dekade melakukan sejumlah penelitian, para ahli pernikahan akhirnya menyingkap alasan dibalik kehancuran rumah tangga yang kini begitu sering terjadi.

John Gottman, seorang ahli pernikahan sekaligus founder The Gottman Institute, yang telah memiliki pengalaman menangani pasangan suami istri selama 40 tahun mengungkap penyebab hubungan asmara yang gagal dan penyebab perceraian tertinggi.
 
Menurut dia, rasa tidak menghargai dan cenderung meremehkan menjadi pemicu gagalnya hubungan suami istri. Demikian dilansir dari Times of India.
 
Setiap pasangan memiliki berbagai ketidaksetujuan dan argumen. Namun, ketika salah satu diantara mereka mulai memutar mata keatas dan meremehkan pasangannya, di situ terlihat salah satu lebih superior dibandingkan yang lainnya. Tak heran jika permasalahan berujung pada perceraian.
 
Perilaku pasif agresif juga bisa menjadi tanda seseorang tidak menghargai pasangannya.
 
"Contohnya, ketika berdiskusi bagaimana menjaga rumah tetap rapi, seseorang mengatakan pada pasangan, 'Di keluarga saya, kami lebih peduli pada rumah kami'," ujar Mike McNulty, ahli pernikahan dari The Gottman Institute.
 
Ia mengatakan bahwa lanjutan kalimat yang tidak disebutkan adalah 'dibandingkan keluarga kamu.' Implikasinya adalah, 'Keluarga saya lebih superior dibanding keluarga kamu.'
 
"Selain memutar bola mata ke atas, tanda Anda tidak menghargai pasangan adalah dengan memonyongkan bibir ke atas untuk mencemooh pasangan. Secara keseluruhan, itu adalah perilaku merendahkan pasangan atau tanda superioritas," kata McNulty.
 
Ia pun memberikan tips bagaimana mengembalikan hubungan suami istri yang tak lagi harmonis menjadi kembali mesra seperti saat baru menikah.
 
Untuk permulaan, Anda harus berhenti memutar bola mata ke atas, bahkan di belakang pasangan. Selain itu, Anda juga harus memposisikan diri sendiri sebagai pasangan sebelum marah atau menghakimi mereka. Tips terakhir adalah memperbaiki komunikasi dan sering melakukan dialog bersama.