Tanda-tanda Anda Harus Setop Tambah Utang

Ilustrasi utang.
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Tidak semua utang itu buruk. Meski kedengarannya aneh di telinga Anda, namun utang memang memiliki level keburukan masing-masing. Utang yang paling baik, tentu adalah utang produktif. 

Utang jenis itu biasanya diperuntukkan buat modal usaha, rumah pertama atau pendidikan karena bisa membuat kamu lebih sejahtera. Lantas, seperti apa sih ciri-ciri utang yang buruk buat kesehatan finansial? Ini jawabannya.

1. DER Anda sudah tinggi

Debt Equity Ratio (DER) atau rasio ekuitas terhadap utang adalah salah satu indikator yang dapat menentukan utang Anda sehat atau tidak. Sederhanannya, DER adalah indikator kemampuan Anda mengembalikan utang. 

Orang yang memiliki DER tinggi, sebaiknya tidak menambah utang baru, meskipun utang tersebut produktif. Jika kemampuan mengembalikan utang kamu hanya 40 persen ke bawah, sebaiknya hindari menambah utang baru.


2. Utang baru Anda bukan KPR atau pinjaman pendidikan

Istilah utang baik memang masih diperdebatkan. Tapi jenis peruntukkan utang seperti KPR dan pinjaman pendidikan akan berpengaruh pada kesejahteraan seseorang dalam jangka panjang. 

Bandingkan dengan utang kartu kredit yang biasa digunakan untuk membeli baju, gadget atau sepatu yang tidak memberikan nilai lebih dalam jangka panjang. Nah, jika profil utang Anda lebih banyak jenis konsumsi, sadarlah bawa Anda bermasalah dalam keuangan.

3. Skor kredit rendah

Menggunakan kartu kredit bukan masalah besar selama Anda tetap bisa membayar tagihannya secara konsisten. Meski demikian, jumlah utang kartu kredit yang terlalu besar tetap bisa dipandang negatif lho oleh bank. 

Selalu cek skor kredit Anda secara berkala setiap tahunnya. Jika skor kredit rendah, bank atau lembaga keuangan lain akan menolak permohonan utang baru seperti KPR, kredit kendaraan atau keperluan lainnya.

4. Tidak bayar utang tepat waktu

Anda boleh memiliki utang selama cicilannya dibayar tepat waktu. Untuk utang kartu kredit, tidak membayar utang tepat waktu artinya bunga dan denda yang tinggi. Semakin lama kebiasaan telat membayar kartu kredit dibiarkan, utang yang ada bakal berpotensi semakin menumpuk dan berbunga tinggi.

5. Utang bikin Anda tidak punya dana darurat

Jika cicilan utang yang dibayarkan begitu besar, sampai sampai tidak bisa lagi menyimpan uang untuk dan darurat, ini masalah besar. Sejauh belum terjadi masalah apa-apa, Anda masih berpikir bahwa kondisi keuangan tersebut baik-baik saja. Tapi tunggu setelah ada musibah seperti kehilangan pekerjaan, sakit atau kendaraan rusak berat.

Baca juga: Jangan Katakan Kalimat Berikut Kepada Teman yang Sedang Banyak Utang

6. Utang merusak hubungan Anda

Buat yang sudah punya pasangan hidup, keuangan adalah isu sensitif. Jika utang yang Anda punya memicu konflik dengan pasangan, bisa jadi itu adalah utang yang buruk. Selalu utamakan hubungan dengan pasangan ketimbang pilihan finansial, apapun itu jenisnya.