Pengembang Dituntut Miliki Perspektif Pembangunan Nasional
Selasa, 23 Februari 2016 - 11:50 WIB
Sumber :
- Dokumentasi REI DKI Jakarta
VIVA.co.id - Pemahaman nilai-nilai kebangsaan bagi pelaku ekonomi, tanpa terkecuali bagi pengusaha properti nasional, dinilai sangat penting guna mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa.
Dalam era pasar bebas, pengusaha tidak cukup hanya memiliki wawasan bisnis, tetapi juga harus memiliki perspektif wawasan kebangsaan.
Anggapan bahwa business is business dan tidak ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan adalah keliru. Sebab, wawasan kebangsaan justru diperlukan sebagai orientasi dasar dalam berbisnis.
Hal tersebut dikemukakan Ketua DPD Realestate Indonesia (REI) DKI Jakarta, Amran Nukman di hadapan 130 orang peserta dialog Kebangsaan yang diselenggarakan REI DKI Jakarta dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Gedung Lemhannas Jakarta, Selasa 23 Februari 2016.
Menurutnya, dalam konteks Negara Kesatuan Republik Iindonesia, wawasan kebangsaan penting dipahami oleh pengusaha, mengingat pengusaha adalah penggerak roda ekonomi.
“Sebagai asosiasi, REI memiliki tanggung jawab, agar anggotanya tak hanya mumpuni dalam berbisnis, tetapi juga punya visi kebangsaan yang kuat. Sikap kenegarawanan juga harus dimiliki pengusaha. Nilai-nilai itu sudah harus ditanam di alam bawah sadar dan menjadi sikap mental seorang pengusaha realestate ke depan,” paparnya, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Lukman Purnomosidi, ketua kehormatan REI, mengapreasiasi langkah REI yang menyelenggarakan dialog kebangsaan dan pembangunan bersama Lemhannas.
Dia menjelaskan, hal itu sangat relevan, karena tantangan perumahan dan perkotaan semakin kompleks, sehingga pengusaha REI tidak cukup hanya menguasai bisnis properti saja, tetapi juga dituntut memiliki perspektif mengenai pembangunan nasional.
“Selain itu, dalam rangka menghadapi persaingan global, menghadapi MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) juga perlu memperdalan wawasan kebangsaan. Saya yakin, langkah ini akan berdampak positif bagi pengurus REI dalam mendukung pemerintah menyukseskan pembangunan sejuta rumah untuk masyàrakat berpenghasilan rendah,” tambah alumnus kursus reguler angkatan (KRA) 33 Lemhannas itu.
Baca Juga :
Gubernur Lemhannas Budi Susilo Soepandji, dalam sambutannya menjelaskan, perlunya memperluas wawasan kebangsaan dan cakrawala pembangunan nasional bagi pelaku ekonomi, tanpa terkecuali.
“Semua pelaku usaha memiliki tanggung jawab membangun perekonomian nasional dengan komitmen kesejahteraan rakyat. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah Tanah Air secara utuh dan menyeluruh,” ungkapnya. (asp)
Baca Juga :