19-02-1945: Marinir AS Serbu Jepang
Jumat, 19 Februari 2016 - 08:13 WIB
Sumber :
- Wikimedia Commons / US Archiv ARCWEB
VIVA.co.id - Hari ini 71 tahun silam, Pasukan Marinir Amerika Serikat menginvasi Pulau Iwo Jima Jepang dengan sandi Operasi Detasemen. Tujuan utama AS adalah untuk menaklukkan seluruh pulau, termasuk tiga lapangan terbang. Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah Perang Pasifik selama Perang Dunia II.
Seperti dikutip dari situs History
, posisi tentara Jepang di pulau ini sangat strategis. Karena memiliki bunker yang saling terhubung, artileri tersembunyi serta terowongan bawah tanah sepanjang 18 kilometer (11 mil). Sebenarnya, pasukan Paman Sam mulai maju menekan pertahanan Jepang sejak Februari 1944.
Ketika itu pesawat pembom B-24 dan B-25 memborbardir Iwo Jiwa selama 74 hari. Itu adalah pemboman terlama sebelum invasi dimulai. Selain itu, pasukan katak Marinir AS juga dikirim untuk memantau situasi sekaligus memberangus pertahanan Jepang yang tersembunyi.
Disebut pertempuran paling berdarah sepanjang sejarah karena Jepang dan AS sama-sama kehilangan personel yang jumlahnya di atas 20 ribu tentara. Tak hanya itu. AS ternyata salah prediksi dari rencana sebelumnya karena Jepang sulit dikalahkan. Washington mengira Iwo Jima bisa direbut dalam lima hari saja. Faktanya justru 30 hari atau satu bulan.
Tanda-tanda AS menang ketika bendera AS berkibar di puncak Gunung Suribachi di mana peristiwa ini ditangkap dalam sebuah foto terkenal yang kemudian memenangkan Hadiah Pulitzer. Akibat pertempuran ini, Jepang kehilangan 22 ribu tentara dan hanya 216 tentara yang hidup.
Sementara pihak AS kehilangan 6.821 tentaranya serta hampir 20 ribu terluka parah. Kemenangan di Iwo Jima menjadi langkah strategis bagi Washington karena makin dekat dengan Tokyo. Sebagai pembanding, jumlah korban tewas dalam Pertempuran Atol Tarawa ditambah luka parah 'hanya' sekitar 22 ribu tentara.
Baca Juga :
Seperti dikutip dari situs History
Ketika itu pesawat pembom B-24 dan B-25 memborbardir Iwo Jiwa selama 74 hari. Itu adalah pemboman terlama sebelum invasi dimulai. Selain itu, pasukan katak Marinir AS juga dikirim untuk memantau situasi sekaligus memberangus pertahanan Jepang yang tersembunyi.
Disebut pertempuran paling berdarah sepanjang sejarah karena Jepang dan AS sama-sama kehilangan personel yang jumlahnya di atas 20 ribu tentara. Tak hanya itu. AS ternyata salah prediksi dari rencana sebelumnya karena Jepang sulit dikalahkan. Washington mengira Iwo Jima bisa direbut dalam lima hari saja. Faktanya justru 30 hari atau satu bulan.
Tanda-tanda AS menang ketika bendera AS berkibar di puncak Gunung Suribachi di mana peristiwa ini ditangkap dalam sebuah foto terkenal yang kemudian memenangkan Hadiah Pulitzer. Akibat pertempuran ini, Jepang kehilangan 22 ribu tentara dan hanya 216 tentara yang hidup.
Sementara pihak AS kehilangan 6.821 tentaranya serta hampir 20 ribu terluka parah. Kemenangan di Iwo Jima menjadi langkah strategis bagi Washington karena makin dekat dengan Tokyo. Sebagai pembanding, jumlah korban tewas dalam Pertempuran Atol Tarawa ditambah luka parah 'hanya' sekitar 22 ribu tentara.