Empat Wisata Jawa Tengah Siap Mendunia

Telaga Warna di dataran tinggi Dieng.
Sumber :
  • ANTARA/Oky Lukmansyah

VIVA.co.id - Empat destinasi wisata andalan Jawa Tengah, kini menjadi perhatian serius pemerintah provinsi dan pusat, agar bisa diperhitungkan di kancah internasional.

Destinasi wisata tersebut, antara lain destinasi Candi Borobudur di Magelang, Museum Purbakala Sangiran di Sragen, Pulau Karimunjawa di Jepara, serta wisata di kawasan dataran tinggi Dieng di Wonosobo dan Banjarnegara.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menyatakan, empat paket destinasi unggulan itu, kini masih dalam tahap review penataannya. Di tahun ini, master plan (rencana induk) untuk empat kawasan itu akan dibahas.

Hal tersebut dilakukan, agar bisa menarik lebih banyak wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Jawa Tengah. 

"Saya sudah minta review keempatnya untuk rencana penataannya, agar tahun 2018, seluruhnya bisa kita eksekusi dan tata agar bisa mendunia," kata Ganjar di sela ngopi bareng Kelompok Sadar Wisata di kawasan obyek wisata Dieng, Banjarnegara, Kamis 18 Februari 2016.

Menurut Ganjar, kawasan dataran tinggi Dieng yang berada di dua kabupeten, yakni Wonosobo dan Banjarnegara merupakan destinasi yang tidak dimiliki oleh provinsi serta negara manapun. Namun, potensi besar itu belum sepenuhnya terurus secara maksimal. 

"Tidak ada hujan es kecuali di Dieng, dan tidak ada (ritual) rambut gimbal, kecuali di sini. Maka legenda ini akan menjadi cerita yang mampu menjadi komoditas wisata, " uja dia.

***

Selain itu, di kawasan Dieng juga terdapat peninggalan budaya berupa candi Hindu tertua di tanah Jawa, seperti Candi Arjuna dan candi-candi lain. Begitu pula dengan sejumlah wisata alam yang memiliki berbagai latar belakang sejarah masa lampau yang sangat kental.

Pengembangan pengelolaan objek wisata di Dieng, kata Ganjar, juga bisa dilakukan dengan memperbanyak event budaya yang mampu menyedot wisatawan untuk datang dan singgah di Dieng. Seperti event internasional Dieng Culture Festival (DCF), serta Jazz Atas Awan yang dilakukan tiap tahun.

"Event ini akan digelar lagi pada Agustus 2016 mendatang. Jadi, untuk menambah geliatnya, kita bisa undang temen-teman artis, serta seniman untuk datang di event international di sini," kata dia.

Meski demikian, Ganjar mengakui sejumlah infrastruktur pariwisata di kawasan Dataran Tinggi Dieng ini masih banyak kekurangan, seperti infrastruktur jalan dan tidak adanya hotel di kawasan setempat.
     
"Tidak ada hotel di sini, semua homestay dan kalau homestay kurang memadai," ujar Ganjar.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Ariwibowo sebelumnya mengatakan, penyusunan master plan empat wisata unggulan Jateng itu melibatkan semua pihak, mulai masyarakat setempat, akademisi, pelaku dunia usaha, dan semua pihak yang terkait dengan wisata itu.

Dalam review kawasan strategis ini akan diatur mengenai zonasi, penggunaan tata ruang, sistem transportasi, pengelolaan, branding, promosi, termasuk apakah diperlukan membentuk sebuah lembaga.

"Jadi, semua nanti akan kita godok bareng agar masing-masing punya branding sendiri dan memiliki daya ungkit. Tujuannya adalah sebagai daya tarik wisata nasional," kata dia.

Ada pun review master plan ini adalah kebijakan dari Kementerian Pariwisata. Master plan dilakukan oleh Pemprov Jateng. Setelah disetuji semua pihak, master plan ini, kemudian dilaporkan ke Menteri Pariwisata untuk disampaikan ke Presiden Joko Widodo serta dibuatkan Keputusan Presiden. (asp)