Pusing Mikirin Biaya Nikah? Ikuti Cara Ini

ilustrasi menikah
Sumber :
  • inmagine

VIVA.co.id - Anda mau menikah? Atau baru memiliki rencana menikah? Menikah bagi sebagian orang kadang menjadi dilema. Urusan biaya pernikahan biasanya yang kerap membuat pusing calon pengantin.

Apalagi bila anda memiliki banyak kerabat. Semakin banyak yang diundang, maka semakin besar biaya yang dibutuhkan. Setuju?
 
Pengeluaran terbesar, biasanya ada pada konsumsi. Tidak tanggung-tanggung, hampir mencapai 50 persen dari total pengeluaran. Biaya lainnya hanya 10 persen–20 persen dari pengeluaran. Itu pun hanya untuk biaya gedung, baju pengantin, undangan, serta kebutuhan lain.
 
Nah, kalau memang dibutuhkan, sebenarnya tidak dilarang untuk mengajukan kredit ke bank. Ini bisa jadi salah satu solusi untuk menutupi kekurangan dana. Namun sebaiknya tidak menjadi andalan utama.
 
 
Nah, bagi anda yang sudah berniat mau menikah, lebih mudahnya, simak tips mengatur keuangan untuk menikah berikut ini:
 
1. Dana pribadi
 
Meski ada kesempatan, alangkah lebih baik bila anda tidak menggunakan kredit demi membiayai pernikahan. Hal ini karena Anda kelak juga harus membayar bunga pinjaman pula. Hasilnya, pasti Anda akan merasa terbebani. 
 
Apabila terpaksa meminjam, lebih baik dananya berasal dari keluarga atau kerabat. Selain tanpa bunga, si pengantin juga tidak terikat waktu pengembalian duit.
 
Apabila dana pribadi dan dana dari kerabat belum juga mencukupi, maka terpaksa mencari kredit ke perbankan. Syaratnya, Anda harus cermat berhitung. Agar solusi tidak berubah menjadi malapetaka di kemudian hari.
 
2. Buat perencanaan matang
 
Perencanaan yang matang merupakan sebuah kewajiban. Lebih baik bila Anda membuat perhitungan biaya pernikahan sejak awal. Bahkan, lebih baik lagi bila Anda sudah bisa memastikan biaya yang akan dikeluarkan jauh-jauh hari.
 
 
Pengeluaran terbesar ada pada biaya konsumsi dan gedung. Cara menghematnya yaitu dengan memesan katering dan gedung dari jauh-jauh hari. Hal ini karena biaya gedung dan katering pernikahan mengikuti harga ketika perjanjian dibuat.
 
3. Rencana alokasi dana
 
Penikahan bukanlah sesuatu yang sifatnya main-main. Bila sudah menghitung biaya pernikahan, maka selanjutnya Anda buat pula perhitungan alokasi pendanaan yang tersedia. Pengeluaran terbesar saat pernikahan, lebih baik menggunakan dana pribadi.
 
Apabila ternyata dana pribadi tidak cukup, maka bisa menggunakan dana pinjaman dari kerabat atau keluarga. Apabila masih kurang, maka lebih baik bila Anda meminjam dari perbankan. 
 
Satu hal yang sepatutnya diperhatikan, yaitu pastikan jumlah kredit yang diajukan ke bank merupakan jumlah minimal dana yang dibutuhkan.
 
Dana kredit bank hanya diperuntukkan untuk menutup kekurangan biaya penyelenggaraan pernikahan. Hal ini bisa berdampak positif bagi Anda, yaitu utang ke bank bisa ditekan. Apabila hal ini bisa dilakukan, maka harapannya kelak keuangan rumah tangga tidak terganggu kewajiban membayar utang ke bank.
 
 
4. Atur cicilan
 
Tiga hal yang harus anda perhatikan ketika mencari kredit tambahan biaya nikah, yaitu:
Jangka waktu kredit
Bunga
Nilai kredit.
 
Pastikan mematok jangka waktu pinjaman yang tidak terlalu panjang. Meski anda mendapatkan kesempatan berutang selama tiga tahun. Akan lebih baik bila anda bisa melunasi pinjaman kurang dari waktu tersebut. 
 
Usahakan pula tenor pinjaman kredit tidak lebih dari satu tahun. Semakin lama tenor pinjaman, maka semakin sulit bagi pengantin memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini dikarenakan anda masih memiliki beban utang pada bank.
 
Apabila sudah bisa memastikan perhitungan pengeluaran, maka Anda bisa mengajukan kredit sejak jauh-jauh hari. Ini merupakan salah satu cara agar ketika pernikahan berlangsung, utang yang tersisa sudah tinggal sedikit, atau bahkan telah lunas dibayar.
 
Selain menghitung, sebaiknya melakukan riset. Cari tahu mana tawaran kredit untuk pernikahan dari berbagai bank yang ringan dan sesuai kebutuhan Anda. Pilih yang menawarkan bunga lebih rendah. Ini bertujuan agar keuangan keluarga di masa depan tidak akan terlalu terbebani utang.
 
Utamakan kehidupan pasca menikah
 
Pernikahan memang sebuah acara yang sangat sakral untuk diadakan. Tapi, itu bukan berarti Anda mesti menghambur-hamburkan uang demi sebuah pesta yang sebenarnya bisa diadakan dengan biaya hemat. 
 
Utamakan kehidupan Anda pasca menikah, karena uang Anda justru akan lebih diperlukan untuk mengarungi kehidupan bersama pasangan.
 
Baca Juga: 10 Langkah Pemetaan Uang Bagi Pasangan Baru