Alat Kesehatan Buatan Indonesia Diminati Pasar Internasional

pameran alat kesehatan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Produk alat kesehatan Indonesia belakangan ini berhasil menarik minat para pembeli di negara negara Timur Tengah, Eropa, dan Australia. 

Contohnya, dalam pameran Arab Health 2016 yang berlangsung di Dubai International Convention & Exhibition Center, Uni Emirat Arab (UEA) Paviliun Indonesia berhasil meraih transaksi senilai US$6,2 juta. Demikian ungkap laman Kementerian Perdagangan RI, Rabu 10 Februari 2016,

“Nilai transaksi sebesar US$6,2 juta tahun ini naik 57,2 persen dibanding tahun 2015 yang mencapai US$3,9 juta,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dari Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak.

Menurut Nus, perolehan transaksi paling besar berasal dari buyer Filipina, diikuti Uni Eropa, Australia, UEA, dan Iran. “Produk yang paling diminati buyer adalah hospital bed, auto-disable syringe, sphygmomanometer, incubator and facemasks, shoe cover, dan underpad,” ujarnya.

Tren ekspor peralatan kesehatan Indonesia ke dunia selama lima tahun terakhir meningkat 6,42 persen dengan nilai ekspor sebesar US$273,8 juta di tahun 2014.

Sementara itu, kawasan teluk dan Timur Tengah menjadi pasar potensial dan sangat menjanjikan bagi produk peralatan kesehatan Indonesia. 

Negara tujuan utama ekspor produk peralatan kesehatan Indonesia adalah Singapura, Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Meksiko, Belanda, Australia, Malaysia, dan Tiongkok. 

Sementara itu, neraca perdagangan tahun 2014 antara Indonesia dan UEA menunjukkan surplus sebesar US$748,8 juta bagi Indonesia.

“Keberhasilan Indonesia pada pameran Arab Health 2016 ini sebagai hasil kerja sama yang baik antara Ditjen PEN Kementerian Perdagangan dengan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI), Konsul Jenderal RI di Dubai, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai,” tutur Nus.

Arab Health merupakan pameran alat-alat kesehatan tahunan terbesar di UEA. Pameran Arab Health 2016 diikuti 4.000 peserta pameran yang berasal dari 75 negara. Jumlah ini meningkat 6,35 persen dibandingkan tahun lalu. Perkiraan jumlah pengunjung lebih dari 130.000 profesional kesehatan dari 163 negara. (ren)