5-2-1941: Hitler Perintahkan Italia Mundur dari Afrika Utara
Jumat, 5 Februari 2016 - 07:32 WIB
VIVA.co.id - Pada 5 Februari tahun 1941 silam, Adolf Hitler menegur keras sekutunya, Benito Mussolini, untuk menarik mundur pasukannya dalam menghadapi kemajuan Inggris di Libya. Padahal, saat itu Mussolini memerintahkan pasukannya untuk melawan Inggris.
Sejak tahun 1912, Italia menduduki Libya, murni karena motivasi ekspansi ekonomi. Pada tahun 1935, Mussolini mulai mengirimkan puluhan ribu orang Italia ke Libya, sebagian besar petani dan pekerja pedesaan lainnya, Mussolini melakukan itu untuk meredakan kekhawatiran kelebihan populasi di Italia.
Jadi pada saat pecahnya Perang Dunia Kedua, Italia telah menikmati kehadiran jangka panjang di Afrika Utara, dan Mussolini mulai memimpikan untuk memperluas keberadaannya. Dan menaklukan "Roman Empire" selalu menjadi mimpinya.
Namun Italia tak sendirian menduduki Afrika Utara. Disana juga ada tentara Inggris, yang di bawah perjanjian 1936, ditempatkan oleh Mesir untuk melindungi Terusan Suez. Royal Navy Inggris berbasis di Alexandria dan Port Said.
Sejak awal, Hitler telah menawarkan untuk membantu Mussolini pada awal ekspansi Afrika Utara. Hitler akan mengirim pasukan Jerman membantu menangkis serangan balik Inggris. Tapi Mussolini selalu menolak tawaran bantuan Itali, terutama selama periode Battle of Britain. Saat itu ia bersikeras bahwa sebagai kebanggaan nasional, Italia harus membuat pengaruh yang terus bergulir di Medaterania, dan mengambil risiko sendiri sebagai mitra Jerman yang termuda.
Meskipun mencoba ekspansi ke bagian Afrika Timur dan Mesir, pasukan Mussolini ternyata tak mampu sendirian menghadapi tentara Inggris dalam jangka waktu panjang. Pasukan Inggris di Italia terus melakukan ekspansi ke arah barat, menimbulkan kerugian yang luar biasa pada pasukan Axis Italia dalam serangan di Beda Fomm.Saat Inggris semakin mengancam dan mendesak orang Italia untuk keluar dari Libya, dan terus menerobos ke Tunisia, Mussolini menelan harga dirinya dan akhirnya meminta bantuan Hitler.
Hitler tak langsung setuju, karena itu berarti Jerman akan langsung menghadapi pertempuran dengan Inggris di Mediterania, ia meminta syarat kepada Mussolini untuk menghentikan pengiriman warga Italia, dan terus menjaga Inggris di Tripoli, ibukota Libya. Jika itu dipenuhi, maka Jerman bersedia membantu.
Tapi Italia semakin kewalahan. Dalam tiga bulan mereka mengalami kekalahan besar. Lebih dari 20.000 orang terluka atau tewas, dan 130.000 ditawan. Meski akhirnya Jerman mendatangkan Jenderal Erwin Rommel untuk memperkuat perlawanan Italia pada Inggris, namun mereka tak mampu berbuat banyak. Tahun 1941, seruan Hitler sudah tak membawa pengaruh besar. Italia hanya mampu mempertahankan kedudukan mereka di wilayah Afrika Utara hingga tahun 1943, dan terpaksa merelakan wilayah tersebut jatuh ke Inggris.