KEIN: Utang Luar Negeri RI Tak Mengkhawatirkan
- VIVA/Nila Chrisna
VIVA.co.id - Presiden, Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengesahkan pembentukan Komisi Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). Lembaga baru ini langsung bergerak menyikapi polemik utang luar negeri Indonesi yang semakin membesar.
Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta, menilai utang luar negeri Indonesia, yang tercatat Rp4.241 triliun, masih dalam batas normal dan belum ada yang dikhawatirkan.
"Soal utang pemerintah, kita masih batas yang normal. Utang luar negeri sebagian besar dimanfaatkan dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur sehingga pertumbuhan ekonomi dipastikan akan tumbuh juga," kata Arif disela-sela diskusi "Lampu Kuning Utang Luar Negeri?" di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 30 Januari 2016.
Dari catatan Bank Indonesia, per November 2015, utang luar negeri Indonesia sebesar US$304,6 miliar atau sebesar Rp4.241 triliun (kurs Rp13.925 per dolar Amerika Serikat). Utang luar negeri Indonesia tumbuh 3,2 persen year on year (YoY), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Oktober 2015 sebesar 2,5 persen.
Namun politisi PDIP ini berharap sektor lain, terutama perbankan, bisa membantu dalam penyaluran dan pembayaran utang luar negeri ini. Menurutnya perbankan harus memiliki langkah yang efisien dalam menangani pembiayaan bunga utang luar negeri.
"Kita harapkan mengenai pembiyaan bunga utang ada satu langkah efisiensi, yang dilakukan oleh sektor perbankan secara keseluruhan, agar suku bunga kita rendah," ujar Arief.
Menurutnya langkah perbankan dengan mengeluarkan kebijakan utang bunga rendah akan memacu industri produktif dan mendorong sektor rill untuk terus bergerak.