Jagung Langka, Importir Pasok 445,5 Ribu Ton ke Bulog
- ANTARA/ Aloysius Jarot Nugroho
VIVA.co.id - Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Sudirman, menyatakan akan mengalihkan dan menjual 445.500 ton jagung yang diimpor oleh pihaknya kepada Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).
Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelangkaan jagung yang menyebabkan harga pakan ternak melambung tinggi.
"Importir jagung bersedia mengalihkan atau menjual 445.500 ton jagung yang diimpor oleh anggota GPMT kepada Perum Bulog," ujar Ketua GPMT, Sudirman, di Jakarta Sabtu 30 Januari 2016.
Pada Jumat, 29 Januari 2016, Menteri Perdagangan (Mendag), Thomas T Lembong, menggelar pertemuan dengan Direktur Utama Bulog Djarot Kusuma Yakti, dan Sudirman, dan industri peternak untuk mengatasi kelangkaan jagung. Pertemuan menghasilkan sejumlah kesimpulan, diantaranya Mendag akan mengklarifikasi melalui surat kepada Polri bahwa jagung yang sudah diimpor oleh anggota GPMT bukan jagung ilegal.
Ia mengungkapkan, rapat juga menyepakati bahwa pengalihan impor jagung oleh GPMT harus memenuhi sejumlah persyaratan seperti dengan margin sebesar dua persen untuk importir dan margin tiga persen untuk Perum Bulog.
"Komponen biaya mengikuti formulasi perhitungan yang ditetapkan oleh tim kecil," ucapnya.
Pendistribuan oleh Perum Bulog mengikuti komposisi minimal 20 persen dan maksimal 25 persen untuk peternak UMKM Mandiri. Dalam pelaksanaannya, perum bulog akan melakukan transaksi langsung business to business dengan para anggota GMPT sesuai kesepakatan pihak kedua.
Pelaksanaanya dalam waktu secepatnya sudah ada pelepasan sejumlah tertentu dari anggota GPMT kepada Perum Bulog. Hal itu bertujuan agar dapat melepas jagung kepada peternak UMKM Mandiri. (ren)