Pembangunan LRT Bakal Dongkrak Properti Bogor
Rabu, 27 Januari 2016 - 18:26 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- PT Sentul City, pengembang
township
Sentul City di kawasan Bogor, mendukung pembangunan moda transportasi modern kereta ringan/
light rail transit
(LRT).
Hal itu, karena keberadaan LRT akan memberikan efek positif terhadap kawasan Sentul City.
"Infrastruktur transportasi seperti LRT sudah saatnya disediakan untuk koridor Jakarta-Bogor, mengingat Jakarta-Bogor sudah merupakan suatu tatanan Megapolitan," kata Wakil Presiden Direktur Sentul City, Andrian Budi Utama, seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu 27 Januari 2016.
Dia menjelaskan, LRT akan menumbuhkan kegiatan-kegiatan ekonomi baru dan membantu memeratakan kesejahteraan di sepanjang koridornya.
"Terhadap Sentul City, pembangunan LRT tersebut akan mempercepat pertumbuhan sebagai kota mandiri dan sekaligus menggerakan banyak investasi baru di kawasan Sentul City," ujarnya.
Seperti diketahui, proyek LRT sudah diresmikan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo pada 9 September 2015.
Pembangunan LRT merupakan upaya pemerintah dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek, yang sudah diatur dalam Peraturan Presiden (PP) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.
Ada pun, pembangunan LRT akan dilakukan secara bertahap, dengan total panjang 83,6 kilometer.
Tahap pertama mencakup tiga trase, yakni Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer (Tahap I A) dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer (Tahap I B).
Tahap kedua, panjang total lintasan LRT mencapai 41,5 kilometer. Tahap kedua itu meliputi lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol. Seluruh tahap pembangunan diperkirakan rampung 2018.
Andrian mengatakan, proyek LRT akan berpengaruh positif terhadap prospek Sentul City ke depan, karena nantinya Sentul City akan semakin mudah diakses.
Apalagi, rencananya jalur LRT koridor Cibubur-Bogor akan melintasi kawasan Sentul City dan stasiun LRT juga akan dibangun di Sentul City.
”Dengan adanya LRT, tinggal di Sentul City akan semakin nyaman karena untuk menuju Jakarta dan sebaliknya semakin mudah dan tidak perlu menghadapi kemacetan. Begitupula masyarakat yang ingin menikmati fasilitas yang ada di Sentul City, juga akan semakin mudah untuk menuju Sentul City,” ujar Andrian.
Dengan semakin mudahnya akses ke Sentul City, diharapkan juga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk tinggal dan berusaha di Sentul City.
Baca Juga :
Harga naik
Andrian mengungkapkan, orang yang akan berinvestasi di properti, lokasi adalah pertimbangan yang sangat utama. Di samping itu, akses juga akan menjadi pertimbangan yang tidak kalah penting.
”Kenaikan harga properti sangat ditentukan oleh faktor pendorong (blower). Fasilitas yang makin lengkap dan bertambahnya infrastruktur transportasi seperti LRT akan menjadi pendorong harga properti di Sentul City, sehingga akan terus meningkat,” papar Andrian.
Saat ini, kata Andrian, untuk lahan kawasan perumahan Sentul City sudah mencapai level Rp7-13 juta per meter persegi. Sementara itu, untuk lahan komersial, menyentuh angka Rp15-20 juta per meter persegi.
Dia menjelaskan, karena harga lahan masih relatif lebih rendah dari properti lainnya, appresiasi harga properti di Sentul City akan cenderung relatif lebih tinggi di tahun-tahun mendatang didukung dengan adanya akselerasi dalam pembangunan infrastruktur dan perkembangan fasilitas berkualitas tinggi lainnya.
Dia mengungkapkan, harga properti Sentul City terendah Rp900 juta dan tertinggi Rp20 miliar.
“Dengan semakin bertambahnya fasilitas dan infrastruktur transportasi seperti LRT, harga properti di Sentul City ke depan akan tumbuh lebih tinggi lagi,” kata Andrian. (asp)