Lenovo Tak Ingin Setengah-setengah dalam TKDN
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Lenovo menargetkan keinginannya untuk memenuhi komposisi komponen lokal pada smartphone 4G Long Term Evolution (LTE) miliknya pada 2016 ini. Hal tersebut, untuk mengikuti aturan pemerintah soal Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).
Country Head, Smartphone Division, Lenovo Indonesia, Adrie R. Suhadi, Selasa 26 Januari 2016, mengatakan saat ini baru ada dua produk yang sudah dirakit di Indonesia, yaitu A2010 dan A6010 dengan menggandeng manufaktur lokal di Serang, Banten.
"Kalau yang Vibe P1 Turbo ini masih impor komponennya, karena pengajuan ke Postel-nya sebelum TKDN berlaku. Tapi, kita akan terus memenuhi aturan pemerintah," kata Adrie di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta.
Adrie mengatakan, pada tahun ini Lenovo ingin menyasar pasar smartphone 4G di Indonesia. Sebab, diproyeksikan perusahaan asal Tiongkok itu akan menggelentorkan lebih banyak perangkat 4G ketimbang yang kategori 3G.
"Dalam semester awal tahun ini, kita lebih menyasar pasar 4G, karena sekarang pasarnya semua mengarah ke sana. Pasar 3G masih ada tapi kita akan lebih ke 4G. Jadi, nanti yang diluncurkan di Indonesia yang perangkat 3G cuma satu, sisanya 4G," ungkap dia.
Tetapi, dikatakan dia, Lenovo masih menunggu kepastian aturan TKDN secara sepenuhnya. Dikarenakan aturan yang diberlakukan sekarang baru membahas soal peranti keras (hadware), belum ke peranti lunak (software).
"Sekarang kita sedang menunggu soal software. Kita tidak mau investasi setengah-setengah. Kalau TKDN software-nya sudah diberlakukan, kita akan targetkan penuhi TKDN tahun 2016 ini langsung 30 persen," janji dia.
Diketahui, kebijakan TKDN diberlakukan Juli 2015 yang disepekati tiga kementerian, yakni Kementerian Kominfo, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan.
Untuk tahap awal tiap vendor harus memenuhi komponen lokal 20 persen di perangkat 4G-nya, kemudian pada 1 Januari 2017 meningkat jadi 30 persen. (asp)