Seks Oral Bisa Berisiko Datangkan Kanker, Ungkap Studi
Selasa, 26 Januari 2016 - 00:31 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id - Penyakit kanker kepala dan leher, yang biasanya diderita oleh perokok dan pecandu alkohol, ternyata juga menjadi risiko bagi mereka yang gemar melakukan seks oral. Demikian ungkap sebuah studi yang belum lama ini dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris.
Baca Juga :
Studi tersebut menemukan bahwa penyebab utama timbulnya kanker bisa dikaitkan dengan human papilloma virus (HPV), yang menyerang bagian mulut.
HPV-16 terkenal menjadi penyebab tumor oropharyngeal, penyakit yang memengaruhi bagian tengah tenggorokan, termasuk langit-langit, pangkal lidah dan tonsil.
Dilansir Daily Mail, meski HPV tidak langsung menjadi penyebab kanker, virus ini bisa menyebabkan perubahan dalam sel yang terinfeksi, dan sel ini yang nantinya bisa menjadi kanker.
Sekitar 150.000 pasien meninggal setiap tahun dan lebih banyak lagi yang menderita karena komplikasi pengobatan kanker.
Sebuah studi baru bahkan mendukung studi sebelumnya, yang menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi HPV, memiliki 32 kali risiko yang lebih besar terkena kanker tenggorokan atau mulut.
Studi lain juga dilakukan oleh Albert Einstein College di New York, dengan menguji beberapa cairan pencuci mulut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebaran virus melalui cairan pencuci mulut.
Terbukti bahwa orang yang sampel cairan pencuci mulutnya mengandung HPV-16 berisiko terkena oropharyngeal 22 kali lebih banyak, dibandingkan mereka yang tidak memiliki jejak mengidap virus HPV.
Dr Ilir Agalliu dari Albert Einstein College mengatakan, "Studi ini menunjukkan bahwa dengan contoh cairan pencuci mulut akan memudahkan kami memprediksi risiko orang menularkan penyakit kanker kepala dan leher."
"Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa seks oral bisa meningkatkan risiko kanker mulut dan tenggorokan, karena itu menyebarkan HPV. Namun penting juga untuk diingat bahwa kemungkinan untuk menderita kanker karena melakukan oral seks masih rendah," ujar Dr.Jana Witt, peneliti dari Cancer Research, Inggris.
Ia juga menambahkan, tidak merokok, mengurangi alkohol, dan rutin mengonsumsi buah dan sayur merupakan beberapa cara untuk mengurangi risiko kanker tersebut. (ren)