Ini yang Terjadi jika Kentut di Antariksa
- abcnews
VIVA.co.id - Kehidupan di antariksa memiliki kondisi lingkungan yang berbeda dengan di bumi. Pada lingkungan nol gravitasi, astronot melakukan aktivitasnya dengan unik dan banyak hal dilakukan berbeda dengan di bumi.
Salah satunya yang menarik untuk diketahui adalah bagaimana jika seorang astronot kentut di ruang nol gravitasi.
Dikutip dari Huffingtonpost, Kamis 21 Januari 2016, mengeluarkan 'angin buangan' ini juga menjadi berbeda. Jangan bayangkan, bau kentut akan menyebar di sekitar.
Peneliti The Franklin Institute di Philadelphia, Amerika Serikat, Derrick Pitts mengatakan jika Anda kentut di ruang nol gravitasi maka 'gas buangan' itu tidak akan berpindah. Gas kentut akan tetap di lokasi atau titik saat mengeluarkan kentut.
"Kentut akan mengambang di situ saja," kata Pitts.
Jika kentut terus mengambang, tentu akan membuat bau tak sedap tetap bertahan. Tapi untungnya, para astronot dilengkapi dengan pakaian yang unik.
Instruktur dan Pengendali Penerbangan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Robert Frost mengatakan, pakaian astronot dilengkapi dengan teknologi penyaring yang disebut LiOH. Penyaring ini bisa menghilangkan gas beracun misalnya metana dan karbon dioksida. Jadi astronot tidak masalah jika kentut dalam keadaan menganakan pakaian 'kebesarannya' tersebut.
Di ruang nol gravitasi, kentut akan berubah menjadi hal yang mematikan. Dua tahun lalu, terungkap sebuah makalah yang dirilis pada 1969 menunjukkan potensi bahaya 'gas buangan' tersebut.
Studi itu menganalisis kentut dari kelompok astronot yang menjalani diet di antariksa dan membandingkan dengan kentut astronot yang diberi makanan hambar.
Hasil studi menunjukkan astronot yang menjalani diet menghasilkan kentut yang lebih mudah terbakar dibanding kentut dari kelompok astronot lainnya.
Dalam analisa yang ditulis dalam Discover Magazine ditemukan bahwa bakteri usus membentuk dua gas, hidrogen dan metana yang mana bisa berdampak pada kebakaran berbahaya di ruang tertutup.
Meski dalam ruang hampa, kentut yang dikeluarkan tetaplah bau. Hal ini diakui oleh astronot NASA, Clayton C. Anderson dalam sebuah tulisannya.
Dia mengaku saat mengeluarkan kentut, awak Stasiun Antariksa Internasional lainnya menunjukkan isyarat kepaanya tentang bau tak sedap tersebut. "Gas saya cukup bau," tulis Anderson.