Kisah Sutradara Termuda Berhasil Pecahkan Rekor Muri

VIVA.co.id - Natasha Dematra, gadis muda kelahiran 9 April 1998 merupakan seorang sutradara, aktris, penyanyi dan produser. Dia telah menerima lebih dari 35 penghargaan untuk karya-karyanya di bidang akting, tarik suara, penyutradaraan dan karya sosialnya.

Dia memulai karirnya sebagai sutradara di usia yang sangat muda, 11 tahun. Dia dianugerahi penghargaan sebagai sutradara film panjang perempuan termuda di dunia oleh Royal World Records dan Museum Rekor Indonesia (Muri).

Gadis yang kini berusia 17 tahun tersebut telah menyutradarai empat film panjang, dua di antaranya berjudul Mama Aku Harus Pergi dan Angel in America.

Dia dikenal sebagai pemeran utama di film Let’s Play, Ghost (2013), L4 Lupus (2011), Dream Obama (2011), I’m Star (2013), Tears Of Ghost (2015) dan From Seoul to Jakarta (2015).

Di hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-70, dua film Indonesia karya anak bangsa berhasil mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi film tingkat dunia yang di adakan di San Diego, Amerika Serikat.

Film biopik Buya Syafii Maarif yang berjudul Si Anak Kampoeng merupakan karya sutradara Damien Dematra, yang tidak lain ayah dari Natasha. Film ini berhasil meraih penghargaan khusus Awards of Recognition untuk kategori Feature Film.
Sedangkan, sineas remaja Natasha Dematra juga berhasil meraih penghargaan khusus Award of Recognition untuk kategori sineas muda terbaik melalui film panjangnya berjudul Tears of Ghost.

“Ketika membuat film Tears of Ghost, saya berumur 15 tahun, dan menyelesaikan film yang saya edit ketika umur 17 tahun,” kisahnya saat acara Festival Film International HAM di RRI Jakarta.

Natasha dalam film ini merangkap sebagai produser, sutradara, pemeran utama, editor, music director dan penyanyi untuk soundtrack film.

Ini merupakan film kedua Natasha. Sebelumnya, dia tercatat masuk rekor dunia sebagai sutradara perempuan termuda di dunia untuk film panjang berjudul Mama, Aku Harus Pergi, yang diadaptasi novel dengan judul yang sama.