Johnson & Johnson Bakal PHK Ribuan Karyawan Mulai Tahun ini

Ilustrasi Johnson & Johnson.
Sumber :
  • REUTERS/RICK WILKING
VIVA.co.id - Raksasa produsen alat kesehatan asal Amerika Serikat Johnson & Johnson pada Selasa waktu setempat mengumumkan, akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 3.000 pegawainya dalam divisi unit perangkat medis, selama dua tahun ke depan.

Dilansir dari Reuters, jumlah tersebut merupakan 4 hingga 6 persen dari total divisi tersebut secara global. Langkah ini pun dikatakan akan menghemat belanja pegawai hingga US$1 miliar, dan bisa dialihkan ke pengembangan produk yang lebih inovatif. 

Juru bicara perusahaan, Ernie Knewitz tidak menjabarkan secara gamblang PHK tersebut akan dilakukan di daerah mana saja. Namun, PHK ini berhubungan dengan unit bisnis J&J Ortopedi, bedah dan operasi jantung.

"Penghematan akan membantu bisnis kami tumbuh," ujar Knewitz. 

Penjualan perangkan medis J&J mencapai US$19 miliar pada sembilan bulan pertama tahun lalu. Tetapi hal tersebut tidak bertahan lama, masuk bulan ke 10 penjualan langsung anjlok sebesar 10,4 persen. Dan akhirnya membuat segmen itu berkinerja buruk hingga tutup hahun 2015. 

Perusahaan mengharapkan biaya restrukturisasi sebelum pajak sebesar US$2 miliar menjadi US$ 2,4 miliar sehubungan dengan rencana ini. Mengingat senilai US$600 juta dari anggaran tersebut disimpan pada kuartal keempat 2015. 

"Ini tentang menyelaraskan sumber penghasilan di sekitar platform prioritas," ujar Kepala J&J unit perangkat medis, Gary Pruden.