Petani Alih Profesi, Lahan Pertanian Malang Menyusut

Sawah di pesisir pantai Watu Pecak terendam air laut
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id
- Lahan pertanian di Kota Malang, menyusut setiap tahun. Data Dinas Pertanian Kota Malang, mencatat luas lahan padi menyusut menjadi 926 hektare memasuki 2016. Padahal, sepanjang tahun lalu terdata luas lahan padi mencapai 942 hektare.


Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Hadi Santoso, Selasa 19 Januari 2016, mengatakan degradasi lahan pertanian di wilayahnya terjadi akibat petani yang beralih profesi. Akibatnya, lahan pertanian dialihfungsikan.


"Petani yang beralih profesi, kemudian menjual sawahnya, sehingga sawah beralih fungsi," ujar Hadi.

Penyusutan lahan berpotensi menyebabkan produksi hasil pertanian Kota Malang menurun. Sehingga, optimalisasi lahan pertanian harus dilakukan. agar persedian beras tetap terjaga.

"Kami tak bisa meningkatkan produksi, karena ada degradasi lahan. Tetapi, yang bisa kami lakukan adalah meningkatkan produktivitas lahan yang masih ada," katanya.


Dinas Pertanian menargetkan produktivitas hasil pertanian Kota Malang tahun ini mencapai 14 ribu ton lebih, atau naik 30 persen dibandingkan 2015. Produktivitas lahan dilakukan dengan menggunakan benih terbaik, serta fasilitas drainase yang lancar mengairi sawah.


Pihaknya mengimbau warga Malang, pemilik lahan pertanian untuk tidak mengalihfungsikan lahannya, guna meminimalisir degradasi lahan. Ini, agar kebutuhan beras warga Kota Malang, selama setahun diperkirakan mencapai 96 ribu ton lebih, bisa terpenuhi dengan mengurangi ketergantungan dari wilayah luar Malang.


"Produktivitas beras dengan kebutuhan masih jauh, jadi kami berharap jangan sampai ada degradasi lahan pertanian lagi," ucapnya. (asp)