Ini Harapan RI pada Asian Infrastructure Investment Bank
- Kementerian Keuangan
VIVA.co.id - Menteri Keuangan, Bambang P.S. Brodjonegoro mengikuti pertemuan pertama Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Menkeu menjadi perwakilan anggota regional yang menyampaikan sambutannya terkait peresmian AIIB.
Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, Selasa, 19 Januari 2016, dalam pidatonya, Bambang menyoroti tiga hal terkait AIIB, di mana Indonesia telah menyiapkan proyek-proyek potensial yang akan dibiayai oleh AIIB.
Pertama, AIIB diharapkan dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan internasional lainnya untuk mengatasi permasalahan infrastruktur di kawasan. Kedua, AIIB diharapkan dapat mendorong proyek-proyek yang ramah lingkungan. Terakhir, AIIB diharapkan dapat selalu berinovasi dalam kegiatan operasionalnya.
AIIB merupakan bank pembangunan multilateral, antarpemerintahan dengan modal sebesar US$100 miliar. Beberapa sektor utama yang difokuskan adalah energi, transportasi, pendidikan dan kesehatan.
Presiden AIIB, Jin Liqun mengatakan, Asia masih menghadapi permasalahan karena kesenjangan konektivitas dan kurangnya infrastruktur. "Padahal infrastruktur yang baik adalah pondasi untuk pertumbuhan ekonomi yang cepat dan dapat memperluas kesempatan ekonomi bertumbuh agar dapat meningkatkan kesejahteraan hidup bagi banyak orang," katanya.
Pada tahun pertamanya AIIB akan memfokuskan pada proyek-proyek di sektor energi, transportasi dan sumber daya air. AIIB diharapkan dapat menjadi sumber alternatif pembiayaan dalam pengembangan infrastruktur dan konektivitas di Asia.
(mus)