Penggeledahan oleh KPK Libatkan Brimob Mengancam Demokrasi
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
VIVA.co.id – Ketua DPR Ade Komarudin mengatakan bahwa demokrasi bisa terancam bila tindakan penggeledahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di ruang Fraksi DPR melibatkan Brimob bersenjata lengkap dengan senapan laras panjang.
Bahkan, Ade menilai tindakan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah tidak ada yang salah lantaran mempertanyakan sikap KPK yang terlalu berlebih saat penggeledahan.
"Pak Fahri bukan halangi KPK. Semua kita disini setuju KPK menggeledah, tapi harus hargai demokrasi. Ini (DPR) lembaga demokrasi yang harus kita jaga bersama-sama, ini kan lembaga legislatif dan pilar demokrasi," ujarnya di gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Senin 18 Januari 2016.
Untuk itu, Ade mengaku kalau pihaknya akan membahas permasalahan tersebut ke Rapat Pimpinan perihal Standar Operasional Prosedur (SOP) bila terjadi penggeledahan kembali oleh KPK.
"Sekarang mungkin akan koordinasi sekaligus bahas lain yang jauh lebih penting, misalnya rencana amandemen UU KPK," jelasnya.
Ia mengaku takut ketika mengetahui KPK datang untuk menggeledah gedung wakil rakyat dengan membawa aparat bersenjata lengkap.