Permudah Serap Beras Petani, Bulog Ingin Samakan Harga

Operasi Pasar Perum Bulog di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, belum lama ini.
Sumber :
  • Viva.co.id/Anwar Sadat
VIVA.co.id
- Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayekti, mengaku telah mengajukan permohonan kepada pemerintah tentang fleksibilitas harga. 
"Saya sedang mengajukan permohonan fleksibilitas harga," kata Djarot di Perum Bulog, Jakarta, Kamis 14 Januari 2016.

Menurutnya, Bulog kesulitan membeli beras dengan harga pembelian pemerintah (HPP) apabila harga beras di pasar melebihi harga HPP yang telah ditetapkan selama setahun.

Dikatakan pula bahwa harga beras dipengaruhi oleh panen. Saat panen raya, pasokannya akan melimpah dan bisa membuat harga beras turun. Sebaliknya, ketika tidak ada panen raya, pasokan beras akan turun dan harganya akan naik.

"Kalau setahun diberi harga yang sama, Bulog akan leluasa mengadakan penyerapan ketika panen raya dan akan kesulitan saat musim kering," kata Djarot. 

Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah agar Bulog bisa membeli harga beras di atas HPP.  "Contohnya, dalam persentase 10 persen-15 persen di atas pasar, Bulog punya kewenangan eksekusi untuk menyerap beras. Kalau disetujui, pakai dana PSO," kata dia.

Djarot mengatakan pada bulan ini, Bulog tengah mengajukan permohonan ini kepada pemerintah. Mekanisme penyerapan ini tengah dibahas oleh perusahaan ini. Mereka pun juga tengah menunggu payung hukum tentang stabilitas harga pangan di mana Bulog ditunjuk sebagai stabilitator harga pangan.

"Baru Januari ini diajukan ke Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution). Jadi, baru dibahas. Mengapa? Kami menunggu Perpres," kata Djarot. (ren)