Pertumbuhan Perbankan Syariah Masih Minim

Gedung Bank Syariah Mandiri (BSM).
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kinerja perbankan syariah sepanjang tahun 2015 memang belum membaik. Perlambatan ekonomi telah menggerus pertumbuhan perbankan syariah. Pangsa pasar industri syariah masih tumbuh di bawah lima persen.

"Impian kami agar bank syariah bisa mencapai lima persen dari total aset industri. Perlahan ke depan mudah-mudahan bisa tercapai. Saya harap, akan lebih baik dibandingkan 2015," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan, Irwan Lubis saat ditemui di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016.

Dia menegaskan, pihaknya akan menyiapkan strategi khusus untuk meningkatkan pangsa pasar syariah di tahun ini. Mulai dari bersinergi dengan bank konvensional, sampai dengan pengendalian risiko yang lebih baik.

"Ada strategi untuk meningkatkan performa dan porsi syariah dari pangsa pasar kami. Mungkin mendorong sinergi bisnis, meningkatkan modal, dan mendorong sumber daya manusianya," ujarnya menambahkan.

Irwan mengatakan, Rencana Bisnis Bank (RBB) syariah sendiri saat ini masih dalam tahap pengawasan OJK. Dengan strategi ini, ia berharap pertumbuhan industri syariah mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Sekedar informasi, minimnya kapasitas, serta teknologi di perbankan syariah memang menjadi indikator utama pangsa pasar industri syariah masih tumbuh di bawah lima persen. Terbukti, perbankan syariah masih masuk dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan II.

(mus)