Beli Ikan Tuna Raksasa, Restoran Sushi Jadi Sorotan
Senin, 11 Januari 2016 - 17:37 WIB
Sumber :
- Food Beast
VIVA.co.id
- Sebuah restoran sushi di Jepang menjadi sorotan setelah membeli seekor ikan tuna raksasa seharga 117 ribu dolar AS atau lebih dari Rp1,6 miliar.
Dilansir dari laman Food Beast, restoran bernama Sushi Zanmai tersebut membeli ikan tuna sirip biru yang beratnya hampir mencapai 20 kilogram di lelang Tahun Baru di pasar ikan Tsukiji, Tokyo.
Ikan itu dihargai sebesar 265 dolar AS atau sekitar Rp3,6 juta per setengah kilogram.
Menurut pemilik restoran, ikan tuna berkualitas tinggi yang ia beli memang sedikit lebih mahal dari yang diharapkan. Namun, ikan itu memiliki semua kualitas yang ia cari, mulai dari bentuk, warna dan lemaknya.
"Saya ingin pelanggan saya merasa senang. Itu adalah lelang terakhir di Tsukiji. Banyak orang yang ada di sana dan saya merasa semua orang yang hadir di acara lelang merasa kaget," ujar sang pemilik, Kiyoshi Kimura.
Ikan tuna itu dihargai mahal karena ditangkap di pesisir utara Jepang, tepatnya di prefektur Aomori. Daerah ini telah lama dikenal sebagai daerah penghasil ikan tuna yang berlemak dan kaya rasa. Ikan-ikan tuna dari pesisir Aomori sering disebut sebagai 'emas hitam' oleh para nelayan setempat.
Alasan lainnya adalah karena itu merupakan lelang pertama di tahun 2016. Sebagai informasi, sudah menjadi kepercayaan masyarakat lokal di Negeri Sakura untuk membayar 'goshiga soba' yang berarti 'harga syukuran' untuk menyambut tahun yang penuh rezeki.
Kimura telah beberapa kali menjadi sorotan media lokal karena rela mengeluarkan uang banyak untuk membeli ikan tuna. Pada tahun 2013 lalu, ia merogoh kocek hampir 1,8 juta dolar AS atau hampir Rp25 miliar demi membeli ikan tuna seberat 222 kilogram.
Meski harga yang dibayar untuk ikan tuna terbilang sangat mengagumkan, kelompok-kelompok yang peduli pada konservasi kelautan telah memeringatkan bahwa menangkap terlalu banyak dan menaikkan harga akan membuat spesies ikan tuna sirip biru terancam punah.
Jepang sendiri mengonsumsi 80 persen ikan tuna sirip biru yang ditngkap di seluruh dunia, membuat tingkat populasinya merosot.
"Mengingat keadaan populasi ikan tersebut yang mengerikan, yaitu diperkirakan hanya 4 persen yang belum ditangkap, maka kita harus memberikan perhatian khusus terhadap harga lelang yang kembali meningkat," ujar Amanda Nickson, direktur Konservasi Tuna Global di Charitable Trust Pew .
Baca Juga :
Ia menambahkan, masyarakat internasional harus memberi tahu pemerintah Jepang bahwa dibutuhkan tindakan lanjutan untuk menyelematkan spesies ini.