DPR: Cadangan Devisa Naik Tidak Layak Disebut Prestasi
Senin, 11 Januari 2016 - 17:18 WIB
Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar rapat kerja dengan Bank Indonesia (BI) untuk membahas cadangan devisa (cadev) tahun 2015. Namun, pihak BI meminta pembahasan ini dilaksanakan secara tertutup.
Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun, mengatakan rapat digelar tertutup lantaran ada beberapa hal yang harus dijelaskan oleh BI kepada komisi XI secara mendalam.
"Hari ini ingin secara mendalam diketahui apa saja yang dilakukan BI. Tadi karena ada beberapa informasi yang sifatnya sensitif maka rapatnya tertutup," ujarnya di ruang rapat komisi XI Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 11 Januari 2016.
Misbakhun menilai, peningkatan cadangan devisa per Desember 2015 yang naik dari US$100,2 juta menjadi US$105 juta tidak layak disebut sebagai prestasi. Sebab, penambahan cadev sekitar US$5 juta tersebut merupakan utang luar negeri pemerintah dan bukanlah hasil kinerja BI
"Perlu diperhatikan fungsi utama BI, Komisi XI ingin mengetahui kinerja BI. Seberapa jauh BI kelola cadangan devisa. Karena salah satu tugas utama BI adalah menjaga stabilitas rupiah disamping jaga inflasi," tuturnya.
Perlu diketahui, rapat antara BI dengan komisi XI dipimpin oleh ketua komisi XI Fadel Muhammad. Sedangkan BI diwakili oleh Gubernur BI, Agus Martowardojo, Deputi Gubernur Senior, Mirza Adityaswara, serta deputi gubernur lainnya. (ren)
Baca Juga :
Anggota Komisi XI DPR RI dari fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun, mengatakan rapat digelar tertutup lantaran ada beberapa hal yang harus dijelaskan oleh BI kepada komisi XI secara mendalam.
"Hari ini ingin secara mendalam diketahui apa saja yang dilakukan BI. Tadi karena ada beberapa informasi yang sifatnya sensitif maka rapatnya tertutup," ujarnya di ruang rapat komisi XI Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 11 Januari 2016.
Misbakhun menilai, peningkatan cadangan devisa per Desember 2015 yang naik dari US$100,2 juta menjadi US$105 juta tidak layak disebut sebagai prestasi. Sebab, penambahan cadev sekitar US$5 juta tersebut merupakan utang luar negeri pemerintah dan bukanlah hasil kinerja BI
"Perlu diperhatikan fungsi utama BI, Komisi XI ingin mengetahui kinerja BI. Seberapa jauh BI kelola cadangan devisa. Karena salah satu tugas utama BI adalah menjaga stabilitas rupiah disamping jaga inflasi," tuturnya.
Perlu diketahui, rapat antara BI dengan komisi XI dipimpin oleh ketua komisi XI Fadel Muhammad. Sedangkan BI diwakili oleh Gubernur BI, Agus Martowardojo, Deputi Gubernur Senior, Mirza Adityaswara, serta deputi gubernur lainnya. (ren)